Jakarta, CNN Indonesia --
Korea Selatan akan mengirimkan alat pengetesan
virus corona ke
Amerika Serikat pada Selasa (14/4) untuk memenuhi permintaan Presiden
Donald Trump kepada Moon Jae-in. Sebuah penerbangan kargo akan berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Maryland, AS.
Mengutip
Yonhap, seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan mengonfirmasi bahwa tiga perusahaan Negeri Ginseng memasok test kit (alat pengetesan) Covid-19.
Ketiga perusahaan Korea Selatan tersebut telah mengantongi izin sementara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir
AFP, SD Biosensor, salah satu perusahaan pembuat test kit mengatakan bulan lalu pihaknya telah membuat 350 ribu alat dalam sehari. Sementara pada April produksi ditingkatkan menjadi satu juta per hari untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebelumnya mengatakan jika ia menerima permintaan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengirimkan test kit. Moon mengatakan permintaan tersebut disampaikan Trump dalam percakapan telepon.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
"Presiden Trump mengajukan permintaan kepada kami untuk menyediakan alat-alat pengetesan virus corona karena ia menyebut itu sebagai kebutuhan mendesak," ujar Moon di tengah kunjungannya ke pusat pengembangan uji coba vaksin corona di Seoul pada akhir Maret lalu.
Merespons ucapan Moon, pihak Gedung Putih membenarkan jika kedua pimpinan negara melakukan pembicaraan pada Selasa (24/3). Namun Gedung Putih tidak mengatakan jika Trump melakukan permintaan seperti yang dimaksud Moon.
Korea Selatan sempat menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar di luar China. Pemerintah melakukan serangkaian strategi untuk mengendalikan pandemi, termasuk dengan menggelar tes massal hingga membuat beragam inovasi pengetesan yang mudah dijangkau warga.
Hingga saat ini lebih dari 70 persen dari 10.537 pasien virus corona di Korea Selatan dilaporkan telah pulih.
Sementara AS sejak awal dinilai lamban merespons penyebaran pandemi. Bahkan kini AS menjadi negara dengan kasus dan angka kematian tertinggi akibat virus corona, sebanyak 557.590 kasus dan 22.109 orang meninggal.
(afp/evn)
[Gambas:Video CNN]