Damai dengan AS, Taliban Mulai Bebaskan 20 Tahanan

CNN Indonesia
Minggu, 12 Apr 2020 21:46 WIB
Taliban mulai membeaskan 20 tahanan di kota Kandahar, Afghanistan selatan sebagai bagian dari kesepakatan dengan Amerika Serikat.
Perwakilan Taliban membebaskan 20 tahanan sebagai bagian dari kesepakatan mengakhiri konflik dengan AS. (Foto: KARIM JAAFAR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Taliban akan membebaskan 20 tahanan di kota Kandahar, Afghanistan, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat.

"Hari ini, 20 tahanan dari pemerintahan kabul akan dibebaskan dan akan diserahkan kepada perwakilan Palang Merah," tulis juru bicara Taliban Suhail Shaheen melalui Twitter seperti dilansir AFP, Minggu (12/4).

Kabar pembebasan ini datang setelah kepala kepala pasukan AS dan NATO di Afghanistan melakukan pertemuan dengan para pemimpin Taliban. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk mengurangi kekerasan yang terjadi selama bertahun-tahun di Afghanistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Washington menandatangani kesepakatan dengan Taliban pada Februari lalu. Poin kesepakatan tersebut termasuk gencatan senjata dan pembebasan tahanan oleh Taliban dan Afghanistan.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, AS sepakat untuk menarik pasukannya dari Afghanistan secara bertahap mulai Maret. AS mengatakan penarikan pasukannya dilakukan jika kelompok militan sudah mulai melakukan pembicaraan dengan Kabul dan mematuhi jaminan lainnya.

Dalam kesepakatan tersebut, AS juga menuntut pemerintah Afghanistan untuk membebaskan 5.000 tahanan Taliban. Sebagai imbalannya, kelompok militan diminta untuk membebaskan 1.000 tawanan pro-pemerintah.

Sejak pekan lalu, perwakilan Taliban mulai melakukan pertemuan dengan pemerintah Afghanistan untuk membahas pertukaran tahanan.

[Gambas:Video CNN]
Hanya saja, kesepakatan tersebut sempat berjalan alot setelah Kabul mengklaim Taliban meminta pembebasan 15 komandan tinggi mereka. Di sisi lain, kelompok militan mengatakan Kabul hanya mengulur waktu untuk mewujudkan kesepakatan pembebasan tahanan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan Javid Faisal menegur Taliban karena dianggap tidak mulai mengurangi kekerasan dan gencatan senjata yang sebelumnya telah disepakati.

"Mereka (Taliban) juga harus melakukan pertemuan tatap mula dengan Republik Islam Afghanistan," kata Faisal.

Perjanjian antara AS dan Taliban ini dinilai banyak pihak sebagai langkah awal menuju perdamaian, setelah keduanya terlibat dalam perang sejak puluhan tahun lalu.

Dalam kesepakatan tersebut dituliskan bahwa Taliban harus memberikan 'pesan yang jelas' agar pihak yang mengancam negara barat 'tidak punya tempat di Afghanistan'. Ini bisa jadi diartikan, Taliban diminta mengusir kelompok teroris seperti Al-Qaeda dan ISIS pergi dari Afghanistan.

Dalam perjanjian yang ditandatangani pada Sabtu (29/2) lalu di Doha, Qatar, kedua pihak setuju agar Afghanistan menyerahkan 5.000 tahanannya kepada Taliban mulai 10 Maret. Sebagai gantinya, Taliban akan menyerahkan 1.000 tahanannya dan membuka pintu pertemuan.

Namun pihak Afghanistan sempat menolak kesepakatan untuk membebaskan 5.000 tahanan. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan pihaknya tidak ada komitmen terkait pertukaran dan penyerahan tahanan kepada Taliban dalam kesepakatan dengan AS.

(afp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER