Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Jerman mengumumkan untuk memperpanjang kebijakan penguncian wilayah atau
lockdown hingga 3 Mei mendatang. Keputusan tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran
virus corona.
Perwakilan dari 16 negara bagian di Jerman melakukan pertemuan dengan Kanselir Angela Merkel untuk menarik keputusan jelang batas akhir
lockdown pada 19 April 2020.
Mengutip
AFP, dalam pertemuan tersebut Merkel dan para perwakilan sepakat untuk memperpanjang
lockdown hingga 3 Mei nanti di tengah laporan kasus baru virus corona yang terus menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara kanselir Jerman Steffen Seibert mengatakan perpanjangan
lockdown telah menghapus harapan sebagian besar warga untuk segera bisa beraktivitas normal.
Seibert juga mengatakan kebijakan lockdown telah berimbas pada perekonomian Jerman yang saat ini menghadapi resesi.
"Langkah yang harus kita tempuh dalam beberapa pekan ke depan merupakan bagian dari upaya pelonggaran
lockdown yang diputuskan secara hati-hati untuk mempertahankan usaha keras melawan pandemi," kata Seibert.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Sehari sebelumnya pemerintah Jerman diketahui sempat berencana mempertimbangkan untuk melonggarkan
lockdown paling cepat pada 27 April.
Keputusan untuk memperpanjang
lockdown berbanding terbalik dengan negara tetangga, Spanyol. Negeri Matador sejak dua hari terakhir mulai melonggarkan
lockdown kendati laporan kasus baru virus corona masih terus bertambah.
Imbas pelonggaran aturan tersebut kemarin, Selasa (14/4) sekitar 300 ribu orang yang bekerja di sektor konstruksi dan manufaktur telah diizinkan untuk kembali beraktivitas.
Sementara sejumlah usaha seperti toko, bar, restoran, dan bisnis lain yang dianggap tidak terlalu memegang peranan penting dalam roda perekonomian negara saat ini masih ditutup.
Jerman merupakan negara keempat dengan kasus virus corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Berdasarkan data John Hopkins University hingga saat ini ada 134.753 kasus Covid-19 dengan 3.804 orang di antaranya meninggal.
(afp/evn)
[Gambas:Video CNN]