RS Darurat Corona di Wuhan Tutup Usai Pasien Terakhir Sembuh

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 09:05 WIB
A medical staff member from Jilin Province (C) cries while hugging nurses from Wuhan after working together during the COVID-19 coronavirus outbreak in Wuhan during a ceremony at the Tianhe Airport after it was reopened today, in Wuhan in China's central Hubei province on April 8, 2020. - Thousands of Chinese travellers rushed to leave COVID-19 coronavirus-ravaged Wuhan on April 8 as authorities lifted a more than two-month prohibition on outbound travel from the city where the global pandemic first emerged. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Ilustrasi pekerja medis yang menangani pasien virus corona di Wuhan, China (AFP/HECTOR RETAMAL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Leishenshan, rumah sakit darurat virus corona di Kota Wuhan, China, ditutup setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh.

Wuhan merupakan lokasi awal virus corona terdeteksi. Virus corona mulai merebak di kota itu sejak akhir 2019.

Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas benua hingga menjangkiti lebih dari 2 juta orang di 200 negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Direktur Utama RS Leishenshan Wang Xinghuan mengatakan empat pasien terakhir yang dirawat di sana telah dipindahkan ke Zhongnan Hospital of Wuhan University pada Selasa.

"Itu adalah titik balik penting dari pertarungan Wuhan melawan Covid-19 sehingga jumlah pasien di rumah sakit kami turun menjadi nol. Dan rumah sakit itu berkinerja baik, bahkan dalam skala global," kata Wang seperti dikutip dari China Daily.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian

Wakil Direktur Rumah Sakit Leishenshan Yuan Yufeng menambahkan empat pasien yang dipindahkan itu hampir semuanya berusia lanjut.

Menurut Yuan, Mereka telah dinyatakan negatif virus corona, tetapi masih perlu perawatan lebih lanjut untuk penyakit bawaan.

Rumah sakit darurat itu mulai beroperasi pada Februari lalu dan telah menangani 2.011 pasien infeksi virus corona. Dari jumlah tersebut, 45 persen pasien dalam kondisi parah. Sementara tingkat kematian sekitar 2,3 persen.


RS dengan kapasitas 1.600 tempat tidur itu dibangun pada 25 Januari dan rampung dalam waktu kurang dari dua pekan.

Meski telah ditutup, rumah sakit itu tidak akan dibongkar, tetapi akan tetap siaga hingga pandemi berakhir.

Hingga Kamis pagi (16/5) China memiliki 82.341 kasus virus corona dengan 3.342 kematian, dan 77.892 pasien dinyatakan sembuh. Kasus baru virus corona di Tiongkok kini telah berjalan lambat, bahkan status lockdown di Hubei dan Wuhan telah dicabut.


Namun China kini khawatir terhadap gelombang kedua wabah corona yang berasal dari penularan luar negeri. (dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER