Ratu Elizabeth II Batalkan Pesta Ultah karena Pandemi

CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2020 08:58 WIB
Britain's Queen Elizabeth II talks with Mi5 officers during her visit to the headquarters of MI5, Britain's domestic security agency, at Thames House in London on February 25, 2020. (Photo by Victoria Jones / POOL / AFP)
Tahun ini menjadi yang pertama kali Ratu Elizabeth II membatalkan perayaan ulang tahun karena merasa tak pantas ada pesta di tengah wabah. (AFP/VICTORIA JONES)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratu Elizabeth II memutuskan tidak akan menggelar perayaan ulang tahunnya dengan upacara senjata pada 21 April mendatang. Ini merupakan pertama kalinya Ratu Elizabeth tidak menggelar pesta hari jadi dalam 68 tahun terakhir.

Ratu yang akan berusia 94 tahun itu merasa tidak pantas jika harus menggelar perayaan ulang tahun di tengah pandemi virus corona Covid-19 saat ini.

Meski begitu, menurut sumber Kerajaan Inggris, sang ratu akan tetap melakukan pertemuan virtual dengan keluarga seperti video call dan telepon secara tertutup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setiap tahun, Ratu Elizabeth menggelar parade tradisional Trooping the Color untuk menandai perayaan resmi ulang tahunnya. Upacara tersebut diadakan sekitar pertengahan Juni.

Tradisi ini dimulai oleh Raja George II pada 1748. Parade militer ini di mulai dari Istana Buckingham, menyusuri Mall, dan menuju Taman Horse Guard's Parade.

Dalam parade itu, anggota keluarga kerajaan turut serta dalam pawai menggunakan kuda atau kereta kuda.

Lebih dari 200 kuda, 400 musisi, dan 1.400 aparat berpartisipasi dalam parade ulang tahun Ratu Elizabeth pada tahun lalu.

Di Inggris, Ratu Elizabeth merupakan panglima angkatan bersenjata. Parade tersebut juga dijadikan momen bagi Ratu Elizabeth untuk meninjau para pasukan militernya.


Hingga kini, CNN melaporkan belum ada rencana alternatif dari kerajaan untuk merayakan ulang tahun sang ratu.

Belakangan wabah corona menjadi perhatian pemerintahan Inggris. Hingga kini, kasus Covid-19 di Inggris berjumlah 114.217 pasien dengan setidaknya 15.464 kematian.

Perdana Menteri Boris Johnson sempat terinfeksi virus corona dan dirawat di ruang intensif selama beberapa hari. Selain Johnson, Pangeran Charles yang merupakan pewaris takhta kerajaan juga sempat dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. (rds/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER