China Ancam Boikot Australia karena Desak Investigasi Corona

CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2020 20:17 WIB
The Chinese national flag is seen on a flagpole in Beijing on August 8, 2016. 
Most of the five stars on the Chinese flags being used at medal ceremonies at the Rio Olympics are misaligned, officials said, prompting a diplomatic protest and online fury. / AFP PHOTO / STR
Duta Besar China di Australia Cheng Jingye mengancam akan memboikot Negeri Kanguru sebagai respons atas desakan penyelidikan asal mula virus corona. (AFP PHOTO / STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar China di Australia Cheng Jingye mengancam akan memboikot Negeri Kanguru sebagai respons atas desakan penyelidikan asal mula virus corona.

Australia bersama Amerika Serikat menyerukan penyelidikan tentang bagaimana Covid-19 yang awalnya epidemi di China menjadi pandemi yang telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang di seluruh dunia. Wabah itu juga memaksa miliaran orang mengisolasi diri serta memporak-porandakan ekonomi global.


Cheng Jingye memperingatkan bila mereka terus mendesak penyelidikan independen asal-usul wabah corona bisa berujung boikot terhadap anggur Australia serta perjalanan ke negara itu.
 
"Masyarakat China merasa frustrasi dan kecewa dengan apa yang sedang diupayakan Australia saat ini," kata dia dalam sebuah wawancara dengan Australian Financial Review yang diterbitkan pada hari Minggu seperti dikutip dari AFP, Senin (27/4).
 
Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

"Jika suasana berubah dari buruk menjadi lebih buruk, orang akan berpikir 'mengapa kita harus pergi ke negara yang tidak bersahabat dengan China?' Para wisatawan mungkin memiliki opsi (perjalanan) lain," ujarnya.
 
Kata dia, jika perlu, mereka meminta generasi muda diplomat China untuk agresif mendorong kepentingan Partai Komunis menggunakan kekuatan ekonomi sebagai pengaruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terserah orang memutuskan. Mungkin orang-orang akan mengatakan 'Mengapa kita harus minum wine dari Australia dan makan daging sapi dari Australia?"
 

Komentar tersebut meningkatkan tensi hubungan antara Beijing dan Canberra di mana relasi keduanya sudah sejak lama memanas.
 
Para ahli mengatakan penyelidikan terhadap wabah virus corona bisa memicu sorotan terhadap pemimpin China mengenai tanggapan mereka terhadap krisis, juga membuka pintu kritik yang tidak bisa ditoleransi.
 
Selain itu, Cheng menganggap Australia hanya mengulang narasi yang digaungkan Amerika Serikat. "Orang- orang berusaha menyalahkan China atas masalah mereka sendiri dan mengalihkan perhatian," kata dia.

 
Hingga saat ini Australia memiliki 6.720 kasus positif Covid-19, 83 kematian dan 5.586 sembuh. (ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER