Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (
PBB) berencana menangguhkan seluruh perang dan konflik yang terjadi di dunia atau
humanitarian pause selama tiga bulan karena pandemi
virus corona (Covid-19).
Draft resolusi DK PBB itu pertama digagas oleh Prancis dan Tunisia pada pekan lalu. Semula, kedua negara hanya meminta 30 hari pelaksanaan
humanitarian pause.
Namun, kedua negara mengajukan draf resolusi baru yang telah direvisi pada Senin pekan ini. Draf baru itu menyerukan "kepada seluruh pihak dalam konflik bersenjata untuk segera terlibat dalam jeda kemanusiaan setidaknya selama 90 hari berturut-turut."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan draf resolusi itu, tujuan utama menerapkan
humanitarian pause adalah untuk "memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan, serta penyediaan layanan terkait oleh para pelaku kemanusiaan."
Draf resolusi ini akan mencakup negara-negara berkonflik saat ini dan telah dalam pengawasan DK PBB seperti Suriah, Yaman, Afghanistan, Mali, Republik Afrika Tengah, Libya, Kolombia, dan Sudan.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Dilansir
AFP, sejauh ini belum ada tanggal penetapan pemungutan suara untuk merundingkan draf resolusi tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan gencatan senjata global sesegera mungkin pada 23 Maret lalu. PBB menuturkan serangkaian upaya telah dilakukan untuk mengurangi intensitas konflik di masa pandemi ini.
Pada 25 Maret lalu, PBB juga telah membentuk rencana kemanusiaan dalam bentuk pengiriman bantuan terhadap negara-negara yang paling rentan terdampak pandemi.
PBB berencana menggalang dana sebesar US$2 miliar. Sampai hari ini, organisasi dunia itu telah mengumpulkan setengah dari target penggalangan dana.
PBB menyebut diperlukan dana US$90 miliar untuk membantu orang-orang paling rentan yang terdampak pandemi ini di seluruh dunia.
PBB memperkirakan dana itu bisa didapat dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam empat bulan terakhir, pandemi corona telah menginfeksi lebih dari 3,2 juta orang di dunia dengan catatan kematian sebanyak 228.201 orang.
Sementara itu, dari jutaan kasus corona itu, 1.000.300 pasien telah dinyatakan sembuh. Meski tren penularan virus corona mulai cenderung menurun, sejumlah negara masih bersiaga menghadapi wabah gelombang kedua.
(rds/dea)
[Gambas:Video CNN]