Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Georgia, Amerika Serikat menangkap dua pelaku
penembakan pemuda kulit hitam
Ahmaud Arbery. Pelaku diketahui mantan polisi Gregory McMichael dan anaknya, Travis. Keduanya kulit putih.
Arbery ditembak dua kali hingga tewas saat sedang
jogging di Brunswick, pada 23 Februari lalu.
"Gregory dan Travis McMichael telah ditangkap karena pembunuhan Ahmaud Arbery," kata Biro Investigasi Georgia lewat Twitter seperti dikutip dari
AFP, Jumat (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investigasi kasus tersebut sempat mandek setelah jaksa penuntut umum enggan mengajukan tuntutan terhadap Gregory dan Travis.
Gregory dan Travis dianggap melakukan pembelaan diri karena mengklaim sosok Arbery cocok dengan ciri-ciri perampok di wilayah mereka. Namun, desakan agar Gregory dan Travis ditahan serta diadili muncul setelah video penembakan Arbery tersebar luas di media sosial pekan ini.
Menurut pernyataan yang diposting di situs web biro, kedua pria itu didakwa dengan pembunuhan dan penyerangan. Mereka telah dimasukkan ke penjara County Glynn.
Dalam video tersebut terlihat Arbery sedang jogging di dekat rumahnya di Brunswick. Arbery kemudian dicegat Gregory dan Travis yang memegang senjata. Keributan terjadi antara Travis dan Arbery hingga pemuda kulit hitam 25 tahun itu terkena tembakan dan meninggal.
Menurut laporan polisi, Gregory McMichael mengatakan kepada petugas bahwa dia mengira Arbery adalah tersangka dalam serangkaian perampokan. Dia melihat pemuda itu ketika berdiri di halaman depan rumahnya.
McMichael langsung masuk ke dalam rumah untuk mengambil pistol Magnum .357. Sementara putranya membawa senapan, dan mereka langsung memburu Arbery.
Sang ayah mengaku melihat putranya menembak Arbery dua kali dan Arbery jatuh ke tanah.
Gubernur Georgia, Brian Kemp, me-retweet pengumuman penangkapan Biro Investigasi dan menambahkan bahwa "investigasi masih berlangsung."
Di seluruh negeri, tokoh politik, selebritas, dan orang-orang di media sosial mengekspresikan kemarahan dan menyerukan agar kedua pria itu dituntut.
Sejumlah bintang basket NBA angkat bicara.
Bintang Los Angeles Lakers LeBron James merespons video penembakan Arbery melalui unggahan lewat Instagram. Mantan pemain Cleveland Cavaliers itu menganggap Amerika Serikat sudah bukan negara yang aman.
"Kita benar-benar diburu setiap hari/setiap waktu ketika kita keluar dari rumah nyaman kita. Kita bahkan tidak bisa melakukan jogging. Apakah kalian bercanda? Saya minta maaf Ahmaud (istirahat dengan tenang), doa dan berkah saya kirim untuk kamu," tulis LeBron.
(dea)
[Gambas:Video CNN]