Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh karyawan
Gedung Putih diselimuti kekhawatiran setelah dua staf dinyatakan positif terinfeksi
virus corona (Covid-19).
Kedua staf itu merupakan personel Angkatan Laut AS yang merupakan ajudan pribadi Presiden Donald Trump serta sekretaris urusan media Wakil Presiden Mike Pence, Katie Miller.
Kedua kasus itu menyebabkan ancaman pandemi semakin dekat dengan sang presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir pekan lalu, Gedung Putih berupaya melacak orang-orang yang kemungkinan menjalin kontak dengan Miller dalam beberapa waktu terakhir. Namun, hingga awal pekan ini belum ada hasil yang menunjukkan siapa yang positif tertular Covid-19.
Hal itu memicu kekhawatiran di antara para staf Gedung Putih mengenai bagaimana virus itu menginfeksi dua rekan mereka dan siapa yang sekiranya harus menjalani karantina mandiri demi mencegah penularan meluas.
Namun, sejumlah staf yang sempat menjalin kontak dengan Miller secara sukarela melakukan karantina mandiri.
Pada Senin (11/5), memo Gedung Putih memerintahkan seluruh staf menggunakan masker terutama ketika memasuki wilayah kantor presiden di West Wing.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Dilansir
CNN, sumber menuturkan memo itu juga meminta para staf mengikuti pedoman menjaga jarak sosial selama berada di kawasan Gedung Putih.
Sebelum insiden staf terinfeksi corona, karyawan Gedung Putih tidak biasa menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19. Padahal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merekomendasikan hal tersebut sebagai pencegahan penularan virus.
Trump bahkan kerap menolak menggunakan masker terutama ketika melakukan kunjungan kerja ke tempat umum. Trump pernah berkata dirinya tidak bisa membayangkan jika harus menggunakan masker di depan umum.
Namun, Trump disebut merasa frustrasi setelah sejumlah staf Gedung Putih, termasuk ajudan pribadinya sendiri, terinfeksi virus corona.
Trump merasa khawatir rencananya membuka kembali perekonomian AS rusak setelah muncul berita bahwa sejumlah staf Gedung Putih terinfeksi corona.
Ia disebut menganggap kasus corona di Gedung Putih bisa merusak pesannya selama ini yang menilai bahwa penularan corona di AS telah menurun.
Trump dikabarkan memberi tahu orang-orang di sekelilingnya bahwa ia tidak ingin berada di dekat siapa pun yang belum melakukan pemeriksaan corona.
Sumber itu menuturkan presiden berusia 73 tahun itu juga disebut merasa tidak nyaman menjalin kontak dengan beberapa orang di Gedung Putih.
AS memang masih menjadi negara dengan kasus corona dan angka kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data statistik
Worldometer per Selasa (12/5), AS tercatat masih menemukan lonjakan kasus corona baru dan angka kematian.
Sejauh ini, AS tercatat memiliki 1.385.834 kasus corona dengan 81.795 kematian.
Meski lonjakan penularan masih ditemukan, puluhan negara bagian AS tetap melanjutkan rencana pelonggaran kebijakan pembatasan pergerakan secara bertahap dan mulai membuka kembali aktivitas perekonomian.
(rds/dea)
[Gambas:Video CNN]