Wuhan Akan Tes Massal Corona usai Ada Laporan Kasus Baru

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 20:57 WIB
In this photo released by Xinhua News Agency, workers wearing protective suits check customers' health QR codes at the entrance of a re-opened shopping mall in in Wuhan in central China's Hubei province, Monday, March 30, 2020. Shopkeepers in the city at the center of China's virus outbreak were reopening Monday but customers were scarce after authorities lifted more of the anti-virus controls that kept tens of millions of people at home for two months. (Fei Maohua/Xinhua via AP)
Wuhan akan melakukan tes massal virus corona di tengah kekhawatiran gelombang kedua. (Foto: Fei Maohua/Xinhua via AP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Wuhan, China akan melakukan tes virus corona dalam waktu 10 hari ke depan terhadap sekitar 11 juta warga di tengah kekhawatiran munculan gelombang kedua pandemi Covid-19.

Kantor berita milik pemerintah, The Paper, melaporkan pihak berwenang mengumumkan rencana pengujian dalam sebuah 'pemberitahuan darurat' pada Senin (11/5).

"Setelah melalui serangkaian penelitian, diputuskan untuk melakukan 'pertempuran tes corona selama 10 hari' untuk mengidentifikasi kasus virus corona baru di Wuhan," tulis laporan tersebut seperti dilansir CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap distrik akan membuat pengaturan untuk rencana pengetesan asam nukleat dalam yuridiksinya dalam periode 10 hari."

Upaya pengetesan massal ini dilakukan untuk merespons laporan enam kasus baru virus corona yang kembali muncul di Wuhan pada pekan lalu. Laporan tersebut merupakan yang pertama setelah Wuhan mencatat nihil kasus corona selama sebulan terakhir.

Pihak berwenang setempat melaporkan kelima kasus baru tersebut berasal dari kompleks perumahan yang sama. Salah satu diantara pasien diketahui sebagai istri dari seorang pasien berusia 89 tahun yang sehari sebelumnya juga terinfeksi virus corona.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

"Saat ini tugas pencegahan dan pengendalian pandemi di kota ini masih sangat berat. Kita harus dengan tegas mengandung risiko kasus baru kembali," tulis otoritas setempat dalam sebuah pernyataan seperti mengutip Strait Times.

Semua kasus baru diklasifikasikan sebagai infeksi tanpa gejala klinis seperti demam. Sejauh ini belum diketahui jumlah infeksi kasus infeksi corona tanpa gejala karena baru diketahui hasilnya positif setelah menjalani tes.

[Gambas:Video CNN]

China sebelumnya tidak memasukkan kasus tanpa gejala ke dalam penghitungan kasus corona. Sekitar ratusan kasus corona tanpa gejala dilaporkan terjadi di Wuhan sejak 8 April lalu.

Hingga kini Worldometers mencatat China memiliki 82.919 kasus virus corona dengan 4.633 korban jiwa dan 78.171 pasien dinyatakan sembuh.

Pandemi virus corona membuat China menghadapi kritik dari sejumlah negara seperti AS dan Inggris karena dituding menganggap remeh virus dan menyembunyikan informasi ketika pertama kali muncul di Wuhan.

Namun tuduhan tersebut dibantah pemerintah China yang menegaskan pihaknya selalu berkomunikasi kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara lain. (cnn/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER