Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang istri agen Badan Intelijen
Amerika Serikat (CIA), Anne Sacoolas, dilaporkan masuk dalam daftar pencarian Interpol akibat kasus tabrak lari di
Inggris yang menewaskan seorang pengendara sepeda motor, Harry Dunn (19).
Seperti dilansir
The Guardian, Selasa (12/5), Interpol menerbitkan
Red Notice terhadap Anne. Dia menjadi tersangka karena dinilai mengemudikan kendaraan dengan ceroboh dan membahayakan orang lain.
Insiden tabrak lari itu terjadi pada Agustus 2019. Saat itu mobil yang dikemudikan Anne masuk ke jalur yang berlawanan arah kemudian menabrak Harry Dunn yang sedang mengendarai sepeda motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Anne mendapat kekebalan diplomatik, karena suaminya bertugas di Inggris dalam sebagai rombongan diplomat. Suami Anne adalah agen CIA yang bertugas di markas Angkatan Udara Kerajaan Inggris Croughton di Northampton.
Usai kejadian, Anne dan keluarganya pergi meninggalkan Inggris dan diketahui oleh Kementerian Luar Negeri. Saat itu Kemenlu Inggris mengatakan Anne mempunyai kekebalan diplomatik
Kuasa hukum keluarga korban, Radd Seiger, mengatakan Kepolisian Northamptonshire membenarkan bahwa Interpol menerbitkan
Red Notice terhadap Anne. Red Notice diterbitkan ketika seseorang dicari-cari oleh Interpol karena terlibat perkara hukum. Namun,
Red Notice tidak memiliki kekuatan hukum seperti surat penangkapan.
"
Red Notice tidak mungkin diberikan kepada seorang diplomat. Ini artinya dia (Anne) bisa ditangkap jika meninggalkan Amerika Serikat," kata Radd.
"Ini saatnya beliau kembali ke Inggris, dan atas nama keluarga saya berharap aparat penegak hukum di London dan Washington bisa membuat hal itu terjadi. Ini saatnya melakukan tindakan yang benar," kata Radd.
Radd menjanjikan jika Anne menyerahkan diri, maka persidangan di Inggris bakal berjalan adil.
Pemerintah AS menolak mengekstradisi Anne. Menurut mereka Anne memiliki kekebalan diplomatik saat peristiwa itu terjadi.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, sudah meminta Anne untuk diekstradisi. Namun, permintaan itu tidak dikabulkan diduga akibat ada tekanan politik dari AS.
Presiden AS, Donald Trump, malah menyarankan untuk memberi ganti rugi kepada keluarga Dunn, dan berusaha mempertemukan orang tua mendiang dengan Anne di Gedung Putih.
Radd juga murka dengan Kemenlu Inggris karena beberapa hari setelah kejadian malah turut mendukung pendapat advokat dari AS, yang menyatakan perbuatan yang melibatkan Anne tidak bisa diperkarakan karena dia mempunyai kekebalan diplomatik.
"Ini adalah skandal penting. Pemerintah Inggris mengetahuinya dan maka dari itu orang tua mendiang Harry diperlakukan seperti pengidap penyakit lepra. Kedua negara khawatir persoalan ini akan terungkap. Justru kami berterima kasih kepada kebebasan pers. Saat ini parlemen seharusnya menggelar penyelidikan penuh atas kejadian tersebut," lanjut Radd.
(ayp/ayp)
[Gambas:Video CNN]