Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 48 dari 50 negara bagian di
Amerika Serikat akan mencabut kebijakan pembatasan pergerakan akibat
virus corona, dan membuka kembali perekonomian secara bertahap mulai akhir pekan ini.
Negara bagian New York, wilayah dengan kasus dan angka kematian akibat virus corona (Covid-19) tertinggi di AS, mulai mengizinkan beberapa bisnis yang berisiko rendah untuk kembali beroperasi.
Gubernur New York Andrew Cuomo menuturkan pada 11 Mei lalu bahwa ada tiga wilayah di negara bagiannya yang memenuhi syarat untuk dibuka kembali. Ketiga wilayah itu adalah Finger Lakes, Southern Tier, dan Mohawk Valley.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa daerah siap untuk dibuka kembali, mereka hanya perlu mendapatkan beberapa pasokan logistik pada akhir pekan. Beberapa wilayah sudah sangat dekat dengan kriteria pembukaan kembali atau hanya ada satu dan dua poin yang belum terpenuhi," kata Cuomo seperti dikutip
CNN.
Sementara itu, negara bagian Idaho berencana membuka kembali 90 persen aktivitas bisnis. Pedoman kesehatan baru akan ditetapkan untuk lokasi perkemahan dan tempat ibadah di wilayah tersebut.
Dua negara bagian lainnya, yakni Massachusetts dan Connecticut, berencana melakukan pembukaan kembali secara bertahap mulai pekan depan. Meski begitu, waktu pembukaan masih bisa berubah.
Rencana puluhan negara bagian AS mencabut kebijakan pembatasan ini berlangsung ketika negara itu masih dihantui lonjakan kasus dan angka kematian akibat corona.
Berdasarkan data statistik Worldometer per Selasa (12/5), AS tercatat memiliki 1.385.834 kasus corona dengan 81.795 kematian. Jumlah itu menjadikan AS sebagai negara dengan kasus corona dan angka kematian tertinggi di dunia.
Berdasarkan data statistik John Hopkins University, ada 17.597 kasus corona dan 1.154 kematian baru yang ditemukan per Senin (11/5). Belasan ribu kasus ini terdeteksi di seluruh 50 negara bagian AS.
(rds/ayp)
[Gambas:Video CNN]