AS Godok UU Agar Trump Bisa Beri Sanksi China terkait Corona

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2020 11:21 WIB
President Donald Trump speaks in the briefing room of the White House in Washington, Monday, March, 9, 2020, about the coronavirus outbreak as Dr. Robert Redfield, director of the Centers for Disease Control and Prevention, U.S. Surgeon General Jerome Adams and Vice President Mike Pence, listen. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Senator AS dari Partai Republik mengusulkan pembuatan UU yang memungkinkan Presiden Trump menjatuhkan sanksi terhadap China terkait virus corona. (AP/Carolyn Kaster)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senator Amerika Serikat dari Partai Republik mengajukan rancangan undang-undang yang memungkinkan Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap China terkait virus corona.

Partai pendukung Trump itu menyatakan, lewat UU Pertanggungjawaban Covid-19, Trump dapat menjatuhkan sanksi ke China jika mereka tidak mau bertanggung jawab penuh atas pandemi virus corona.


Sanksi tersebut bisa pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pencabutan visa, serta membatasi akses bisnis China ke pembiayaan bank AS dan pasar modal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Partai Komunis Tiongkok harus bertanggung jawab atas peran yang mereka mainkan dalam pandemi ini," kata Senator Jim Inhofe seperti dikutip dari AFP, Rabu (13/5).

Jim menuding China berbohong mengenai asal-usul dan penyebaran virus corona hingga menyebabkan kerugian nyawa dan waktu di seluruh dunia.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian

Undang-undang ini akan memberikan Trump waktu 60 hari untuk menyerahkan hasil penyelidikan mengenai pertanggungjawaban China terhadap virus corona.

Penyelidikan tersebut dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya, atau badan PBB seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Trump juga harus memastikan bahwa China telah menutup pasar basah yang berisiko tinggi menyebarkan virus corona.


Selain itu, UU ini juga mendesak China untuk membebaskan aktivis Hong Kong yang ditahan.

Penggagas UU lainnya, Senator Lindsey Graham juga menyindir China yang tidak mau terbuka terhadap laboratorium di Wuhan. Berulangkali AS mengaku memiliki bukti kuat virus corona berasal dari lab di kota itu.

"China menolak untuk mengizinkan komunitas internasional masuk ke laboratorium Wuhan untuk menyelidiki," kata Lindsey Graham.


Kata dia, China melarang para ahli mempelajari bagaimana awalnya wabah ini bisa muncul. "Saya yakin Tiongkok tidak akan pernah bekerja sama dalam investigasi kecuali mereka dipaksa." (dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER