Jakarta, CNN Indonesia --
Uni Eropa akan mengeluarkan rekomendasi menyelamatkan sektor pariwisata pada saat musim panas setelah terdampak krisis
virus corona.
Komisi Eropa akan mendesak negara-negara Uni Eropa membuka kembali perbatasan-perbatasan yang tertutup dan memperlakukan setiap negara anggota dengan kriteria yang sama.
Dalam sebuah rancangan yang sudah dilihat
AFP, Komisi Eropa menegaskan kegiatan kehidupan sehari-hari setelah pandemi haris dilakukan secara terpadu dan tidak diskriminatif serta harus berjalan selaras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin-poin tersebut merupakan rekomendasi dari pihak eksekutif Uni Eropa yang menyerahkan kepada pemerintah masing-masing negara untuk memutuskan pencabutan pembatasan yang diberlakukan guna menghadapi virus corona.
Uni Eropa merekomendasikan negara-negara yang berada pada situasi tingkat penularan yang setara dan telah memberlakukan tindakan pencegahan yang sama harus diperlakukan dengan cara yang tidak berbeda.
Sebagai contoh jika Austria membuka perbatasan dengan Jerman, maka Austria juga harus mebuka perbatasan dengan Republik Ceko jika situasinya sama dengan Jerman.
Demikian pula jika suatu negara membuka perbatasan dengan negara lain, maka itu berlaku untuk semua penduduk negara bersangkutan terlepas dari status warga negara.
Pemulihan pergerakan di wilayah Schengen penting bagi sektor pariwisata di Eropa yang menyumbang 10 persen dari pendapatan domestik bruto Uni Eropa dan 12 persen lapangan kerja.
Dampak pencabutan pembatasan akan terasa lebih besar bagi negara-negara Eropa selatan, seperti Yunani, Italia, Spanyol, dan Portugal. Situasi ekonomi di negara-negara tersebut diprediksi bertambah buruk jika tidak ada pemasukan dari sektor pariwisata.
Dalam rekomendasi tersebut, Komisi Eropa juga akan membahas masalah pergantian biaya perjalanan dan liburan yang dibatalkan.
Mengacu pada peraturan Uni Eropa, konsumen Eropa berhak atas pengembalian secara tunai, tetapi banyak operator dan maskapai penerbangan yang menawarkan pengembalian secara kredit.
Akhir bulan lalu, sebanyak 12 negara Eropa meminta Komisi Eropa menangguhkan kewajiban maskapai mengganti biaya kerugian bagi penumpang yang penerbangannya dibatalkan karena virus corona.
(ayp)
[Gambas:Video CNN]