Studi Sebut Tes Cepat Corona yang Dipuji Trump Tak Akurat

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 14:30 WIB
Secretary of State Mike Pompeo listens as President Donald Trump speaks during a meeting with Guatemalan President Jimmy Morales in the Oval Office of the White House, Tuesday, Dec. 17, 2019, in Washington. (AP Photo/ Evan Vucci)
Studi menunjukkan tes cepat virus corona yang dipuji oleh Presiden AS Donald Trump dan digunakan untuk menguji pejabat Gedung Putih menghasilkan negatif palsu. (AP Photo/ Evan Vucci)
Jakarta, CNN Indonesia -- Studi terbaru menunjukkan tes cepat virus corona yang dipuji oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan digunakan untuk menguji pejabat Gedung Putih menghasilkan negatif palsu di sebagian besar kasus.

Tes itu jadi perhatian ketika mendapat persetujuan dan ditunjukkan oleh Trump di Gedung Putih pada akhir Maret lalu.

Dikutip dari AFP, studi terbaru oleh peneliti NYU Langone Health itu menemukan bahwa alat yang diproduksi oleh Abbott Laboratories tersebut menghasilkan positif dalam lima menit dan negatif 13 menit. Berbeda dengan alat lain yang memiliki waktu penyelesaian 45 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Peneliti membandingkan tes Abbott dengan perangkat lain. Hasilnya ditemukan bahwa alat itu kehilangan sepertiga dari kasus positif yang terdeteksi ketika menggunakan swab hidung diangkut dalam larutan cair. Kemudian 48 persen dari tes menggunakan swab kering.

CNN melaporkan, para penulis penelitian di NYU Langone Health mengatakan tes Abbott sangat tidak akurat sehingga "tidak dapat diterima" untuk digunakan oleh pasien mereka.

Seorang ahli penyakit menular mengatakan seharusnya Gedung Putih berpikir ulang tentang penggunaan tes Abbott.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian

Namun hasil penelitian yang belum ditinjau dan dipublikasikan di jurnal medis tersebut ditentang oleh Abbott. Perusahaan farmasi itu mengatakan tidak jelas apakah sampel diambil dengan benar.

"Abbott telah mendistribusikan lebih dari 1,8 juta tes ID NOW dan tingkat negatif palsu yang dilaporkan kepada Abbott adalah 0,02 persen," kata juru bicara perusahaan, Scott Stoffel.

Menurut dia, studi lain oleh University of Detroit menemukan bahwa tes itu 98 persen akurat.

Penulis studi NYU mengaku menyelidiki tes itu karena kecepatan yang dihasilkan dipandang berguna bagi institusi, khususnya departemen darurat medis.


Sebagai perbandingan, tes yang dilakukan oleh Roche menunjukkan hasil dalam 3,5 jam. Sementara tes lain oleh Cepheid membutuhkan waktu 45 menit, dan keduanya memiliki keandalan yang sama.

Tes-tes tersebut mencari bahan genetik virus dan menggunakan metode yang dengan cepat membuat salinan untuk memperkuat sampel yang awalnya kecil ke tingkat yang dapat dideteksi.

Awal April lalu Trump menjajal tes virus corona dengan metode cepat baru yang hasilnya bisa diketahui dalam 15 menit. Trump mengaku penasaran ingin mengetahui seberapa cepat alat itu bekerja.


Itu merupakan tes Covid-19 kedua yang dijalani oleh Trump. Sama dengan hasil sebelumnya, Trump kembali dinyatakan negatif corona. (dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER