AS Sebut WHO Gagal Tangani Corona

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 16:10 WIB
Gravediggers carry the casket of someone presumed to have died from coronavirus as they are buried without any family present at Mount Richmond Cemetery in the Staten Island borough of New York, Tuesday, April 7, 2020. In a marathon of grief at this small Jewish cemetery mounds of dirt are piling up as graves are opened, vans are constantly arriving with bodies aboard and a line of white signs is being pressed into the ground marking plots soon to be occupied. Families are being kept away from their loved one's gravesite at the cemetery, which caters to those with little or nothing. (AP Photo/David Goldman)
Ilustrasi pemakaman korban virus corona di New York, Amerika Serikat. (AP/David Goldman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar, menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) gagal menangani wabah virus corona (Covid-19) yang saat ini menjadi tidak terkendali dan menyebar ke seluruh dunia.

"Kita harus jujur mengapa wabah ini menjadi tidak terkendali. Organisasi ini (WHO) gagal mendapatkan informasi yang dibutuhkan negara lain, dan kegagalan itu menyebabkan banyak nyawa melayang," kata Azar dalam pidato melalui telekonferensi di forum Majelis Kesehatan Dunia (WHA), seperti dilansir Associated Press, Selasa (19/5).


Azar juga menyinggung soal keterbukaan data dan informasi virus corona. Namun, dia tidak secara langsung menuduh pihak yang dimaksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menutupi wabah ini, setidaknya ada satu negara anggota yang tidak terbuka dan membuat seluruh dunia harus membayar harganya. Kami melihat WHO gagal memenuhi misi utamanya yaitu berbagi informasi dan keterbukaan kepada seluruh negara anggota dengan niat baik," lanjut Azar.

Azar menyatakan AS mendukung penuh evaluasi mandiri terhadap seluruh aspek tanggapan WHO terkait penanganan pandemi.

"Hal ini tidak boleh terjadi lagi. Status quo tidak bisa ditoleransi. WHO harus berubah dan harus lebih terbuka serta bertanggung jawab," ujar Azar.

Selain itu, Azar juga menyinggung soal sikap WHO yang melarang keikutsertaan Taiwan sebagai salah satu negara anggota sejak 2016. Menurut dia, masyarakat Taiwan juga mempunyai hak yang sama dan tidak bisa dikorbankan hanya gara-gara kemelut politik.


WHO diduga menolak permohonan Taiwan menjadi negara pemantau karena ada tekanan dari China. China mengklaim Taiwan adalah bagian dari mereka dan tidak pernah mengakui kedaulatan pemerintahan di negara itu.

Taiwan juga tidak diundang ke dalam forum WHA yang digelar pada 18 sampai 19 Mei secara telekonferensi.

Presiden China, Xi Jinping, menyatakan mendukung usulan resolusi sejumlah anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang yang meminta penyelidikan tentang asal mula dan penanganan pandemi virus corona.


Akan tetapi, dia meminta proses itu harus menunggu sampai pandemi virus corona benar-benar terkendali.

"Kami sudah berupaya terbuka, transparan dan bertanggung jawab, kami telah memberikan informasi kepada WHO dan negara-negara yang relevan selama beberapa waktu, kami sudah menyampaikan pengurutan DNA virus secepat mungkin, kami sudah berbagi pengalaman tentang cara dan penanganan tanpa imbalan, kami sudah mengerahkan seluruh kemampuan kami untuk membantu negara yang membutuhkan pertolongan," kata Xi dalam pidato di ajang rapat Majelis Kesehatan Dunia melalui telekonferensi. (ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER