Tren Global Naik, Menlu Sebut Corona Belum Usai Waktu Dekat

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 19:45 WIB
Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ASEAN Khusus Covid-19 secara virtual didampingi Menlu Retno L Marsudi dan Menkes Terawan, Selasa (14/4)
Menlu Retno Marsudi menilai penyebaran Covid-19 belum usai dalam waktu dekat, berdasarkan tren penyebaran secara global yang cenderung meningkat. (Lukas-Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi menilai penyebaran Covid-19 masih belum usai dalam waktu dekat. Prediksi itu berdasarkan tren penyebaran virus tersebut di negara-negara secara global yang cenderung meningkat belakangan ini.

"Jadi Covid-19 masih belum akan selesai dalam waktu dekat," kata Retno dalam diskusi bertajuk "Silaturahim PCINU Sedunia" yang digelar oleh PBNU melalui teleconference, Selasa (19/5).

Retno lantas menegaskan tak ada satu negara di dunia ini yang 'kebal' terhadap penyebaran virus corona. Ia merinci data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan sebanyak 215 negara dan teritori sudah terpapar virus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak hanya itu, Retno menyatakan lebih dari 4,6 juta terpapar positif kasus tersebut secara global. Kemudian, angka kematian tercatat sebanyak 311 ribu. "Sekitar 1,8 juta orang sudah dinyatakan sembuh," kata Retno.

Disisi lain, Retno tak menafikan bila ada tren penurunan kasus penyebaran virus corona di beberapa negara, khususnya di Eropa. Akan tetapi, di beberapa negara lain justru memperlihatkan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan belakangan ini.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian

Dia menyebut beberapa negara seperti Rusia, Brasil, India, Arab Saudi hingga negara-negara di Afrika menunjukkan tingkat penyebaran mulai mengkhawatirkan.

"Melihat situasi saat ini. Tiap negara harus memenangkan dua peperangan sekaligus. Peperangan pertama adalah melawan virus itu sendiri dan kedua melawan kemunduran ekonomi yang disebabkan oleh virus ini," kata Retno.

Selain itu, Retno menyatakan virus corona dipastikan berdampak pada sektor perekonomian negara-negara dunia.


Meski begitu, Retno mengaku beruntung bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2020 masih lebih baik ketimbang negara-negara lain yang mengalami penurunan tajam.

Ia lantas membandingkan dengan China yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2020 hingga minus di angka 6,8 persen. Hal itu jauh berbanding terbaik dengan pertumbuhan ekonomi China di kuartal pertama tahun 2019 lalu yang sempat menyentuh angka 6,4 persen.


Tak hanya China, Retno turut mencontohkan Singapura yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun 2020 hingga minus 2.2 persen. Padahal, Singapura pada kuartal pertama tahun 2019 lalu sempat menorehkanln pertmunuhan ekonomi di angka 1 persen.

"Sudah dipastikan ibu bapak, bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan lebih berat dan most likely mengalami penurunan yang lebih tajam. Baik pandemi dan kemunduran ekonomi sangat terdampak," kata dia. (rzr/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER