Brasil Catat Lonjakan Kematian Harian Tertinggi, 1.130 Jiwa

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 13:10 WIB
In this Thursday, April 30, 2020 photo, family members watch as cemetery workers place into a niche a coffin with the remains of Carmen Valeria, 76, who is suspected to have died from the new coronavirus, in Rio de Janeiro, Brazil. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Brasil mencatat lonjakan kematian harian akibat virus corona sebanyak 1.130 jiwa. (Foto: AP/Silvia Izquierdo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Brasil mencatat lonjakan angka kematian tertinggi akibat virus corona dalam sehari mencapai 1.130 korban jiwa pada Selasa (19/5) untuk pertama kalinya. Kini total pasien meninggal karena Covid-19 di Brasil sebanyak 17.983 orang.

Sementara kasus corona saat ini mencapai 271.885 orang, sekitar 106.794 diantaranya dinyatakan sembuh. Data statistik Worldometers menjadikan Brasil sebagai negara dengan kasus corona tertinggi di Amerika Selatan, melampaui Peru dan Chile.

Di seluruh dunia, Brasil berada di urutan keempat setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Spanyol. Angka infeksi corona di seluruh dunia saat ini mencapai 4.986.332 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data John Hopkins University menepatkan Brasil di urutan ketiga kasus corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia.

Amerika Serikat saat ini tercatat memiliki 1.528.568 kasus dengan 91.921 kematian sebagai tertinggi di dunia. Di urutan kedua, Rusia memiliki 299.941 kasus dengan 2.837 korban jiwa.

Meningkatnya kasus corona di Brasil tak terlepas dari sikap Presiden Jair Bolsonaro yang menganggap remeh penanganan virus SARS-nCov-2.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Seperti halnya Trump, sejak awal penyebarannya Bolsonaro kerap kerap menganggap virus corona tak ubahnya flu biasa. Ia juga mengkritik kebijakan pemerintah negara bagian yang menetapkan lockdown dan larangan bagi warga keluar rumah untuk menekan penularan virus corona.

Dalam sebuah kesempatan Bolsonaro bahkan ikut turun ke jalan memprotes kebijakan lockdown, menjaga jarak, dan tinggal di rumah yang berlaku di sejumlah negara bagian. Ia juga sempat menghabiskan waktu berlibur di sebuah resor ski di tengah pandemi corona.

Bolsonaro juga sempat berselisih paham dengan menteri kesehatan terkait kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tak terima dengan kebijakan menterinya, ia kemudian memecat dan memilih menteri kesehatan pengganti.

Hanya saja, dalam waktu kurang dari sebulan menteri kesehatan baru yang ditunjuk Bolsonaro memilih untuk mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas. (evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER