Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Arab Saudi hanya mengizinkan pelaksanaan salat Id pada perayaan Idulfitri 1 Syawal 1441 Hijriah lalu di
Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan pemerintah hanya mengizinkan ibadah Salat Id diselenggarakan di dua masjid suci, sementara semua masjid tidak dibolehkan melaksanaan Salat Id.
"Dalam pelaksanaan Hari Raya Idulfitri ada kebijakan-kebijakan yang diberlakukan, mulai dari aturan full
lockdown 24 jam pada 1 Syawal hingga 4 Syawal hingga tidak ada satu masjid pun yang dibuka untuk pelaksanaan Salat Id," ujar Agus dalam konferensi pers bersama BNPB melalui sambungan video, Selasa (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menerangkan penetapan aturan untuk tidak memperbolehkan pelaksanaan Salat Id di masjid dan musola dilakukan berdasarkan kaidah dan kitab-kitab.
"Pertimbangannya wajib menjaga nyawa merupakan tujuan syariah harus diprioritaskan ketimbang yang lain. Saat Id hukumnya sunah, menjaga nyawa wajib," ujarnya.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Agus mengatakan kaidah lain yang digunakan pemerintah Arab Saudi yang dianggap berpotensi menimbulkan bahaya dan efek negatif hingga mengancam keselamatan nyawa harus dihilangkan.
Kementerian Dalam Negeri mengambil keputusan memberlakukan
lockdown nasional saat Idulfitri pada 23-27 Mei, bertepatan dengan perayaan Idulfitri.
Penguncian wilayah sudah dilakukan di banyak lokasi, namun bulan lalu pemerintah melonggarkan pembatasan pada pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Mal dan toko sudah kembali dibuka, kecuali di lokasi-lokasi tertentu termasuk Mekah yang merupakan daerah dengan kasus tinggi meskipun telah dilakukan penguncian wilayah secara ketat.
Upaya lain yang dilakukan Saudi untuk mengontrol penyebaran virus corona adalah menutup bioskop dan restoran serta menghentikan penerbangan. Arab Saudi tercatat memiliki 74.759 kasus dengan 399 kematian dan 45.668 pasien sembuh.
(dhf/evn)
[Gambas:Video CNN]