Aksi Solidaritas atas Kematian George Floyd Merambah ke Eropa

CNN Indonesia
Minggu, 31 Mei 2020 23:16 WIB
Demonstrators hold up placards as they march towards the US Embassy in central London on May 31, 2020 to protest the death of George Floyd, an unarmed black man who died after a police officer knelt on his neck for nearly nine minutes during an arrest in Minneapolis, USA. - Hundreds of people gathered in central London to protest the death of George Floyd, an unarmed black man who died while being arrested in Minneapolis, USA. (Photo by DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)
Massa aksi solidaritas George Floyd melakukan pawai protes ke Kedubes AS untuk Inggris, London, 31 Mei 2020. (AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya di Amerika Serikat, aksi solidaritas atas kematian George Floyd juga terjadi di Benua Eropa.

Mengutip dari CNN, aksi solidaritas Floyd di wilayah Eropa itu di antaranya terjadi di Inggris, Denmark, dan Jerman.

Di London, Inggris, para demostran berkumpul di Alun-alun Trafalgar menyuarakan keprihatinan mereka atas aksi rasialisme dan brutalisme oleh polisi, Minggu (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa dari demonstran itu juga terlihat ada yang melakukan pawai jalan kaki ke Kedutaan Besar AS yang berada di kawasan Nine Elms, London.

Kepolisian Metropolitan London mengeluarkan peringatan kepada warga ibu kota Inggris itu untuk menghindari kawasan Nine Elms.

Selain itu, mereka pun telah menempatkan petugas keamanan untuk menjaga situasi aksi agar tetap berjalan kondusif.


Di Berlin, Jerman, para demonstran yang mengenakan masker terilhat melakukan aksi. Dalam aksi yang berlangsung di depan Gerbang Brandenburg Jerman, para demonstran terlihat membawa poster-poster yang di antaranya bertuliskan, 'Justice can't wait' dan 'Black Lives Matter'.

Di Kopenhagen, Denmark, para demonstran melakukan aksi pawai sambil melontarkan seruan-seruan protes. Beberapa di antara seruan itu adalah 'No Justice, No Peace'.

Seperti di London, para demonstran di Kopenhagen pun terlihat ada yang melakukan protes di depan Kedubes AS untuk Denmark.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim dirinya telah menghubungi pihak keluarga George Floyd untuk menyampaikan belasungkawa.

Dalam wawancara dengan kantor berita Fox pada Minggu pagi, Pompeo mengatakan tindakan dari polisi yang menangkap Floyd itu sebagai peristiwa 'mengerikan'. Dan, kata dia, merujuk pernyataan Presiden AS Donald Trump dan Jaksa Agung Bill Barr, departemen terkait telah bertindak dengan sangat cepat untuk menangani kasus hukum tersebut.

Terkait aksi-aksi vandalisme serta perusakan di sejumlah kota, termasuk di Minneapolis di tengah protes massa, Pompeo mengatakan itu dilakukan kelompok Antifa.

"Saya tak tahu bagaimana persisnya ini berjalan, tetapi kami melihat pola seperti ini sebelumnya--ketika orang luar kota masuk," ujar Pompeo.

Apa yang diutarakan Pompeo itu senada yang disampaikan Trump sebelumnya.

Menurutnya, kerusuhan protes tak lagi murni menyuarakan aksi solidaritas kepada Floyd, namun sudah dibalut oleh aksi kekerasan. Ia menduga hal ini dilakukan oleh para kelompok radikal.

"Kekerasan dan vandalisme dipimpin oleh Antifa dan kelompok-kelompok sayap kiri radikal lainnya," ungkapnya merujuk pada jaringan anti-fasis militan yang bersatu.

Aksi protes muncul karena kematian Floyd, seorang warga kulit hitam berdarah Afrika-Amerika yang meninggal di tangan polisi setempat.

Hal itu kemudian memunculkan gelombang aksi solidaritas secara damai yang dilakukan oleh penduduk lokal Minneapolis, salah satu negara bagian AS.

Aksi damai dilakukan dengan meletakkan bunga dan memenuhi jalanan di tempat kematian Floyd.

Namun, aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan yang diduga ditunggangi oknum dari luar Minneapolis.

Gubernur Minnesota Tim Walz pun menurunkan pasukan keamanan untuk melakukan penjagaan dan memperingatkan akan menangkap para perusuh.

Ia menduga para perusuh kemungkinan adalah anggota kelompok-kelompok supremasi anarkis dan kulit putih serta geng-geng narkoba. Sementara orang-orang Afrika-Amerika dan para pemimpin komunitas Minneapolis meminta masyarakat setempat untuk tinggal di rumah. (cnn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER