Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang Uskup di El Paso, Texas, mendapatkan panggilan khusus dari Paus Fransiskus berkat aksinya ikut dalam solidaritas Black Lives Matter terkait insiden
George Floyd.
Pastur bernama Mark Seitz itu ikut berpartisipasi dalam gerakan Black Lives Matter pada Senin (1/6). Dengan membawa poster bertuliskan "Black Lives Matter", ia dan 12 pastur lainnya berlutut sembari menutup mata, mengenakan masker, dan membawa mawar putih selama delapan menit.
Mereka berlutut dan mengirimkan doa dalam hening untuk George Floyd, pria kulit hitam yang tewas usai menjadi korban kekerasan polisi Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur, apa yang saya lakukan dan apa yang saya katakan hanyalah cara amat kecil untuk ambil bagian dalam banyak hal yang mereka lakukan dalam protes damai tersebut," kata Seitz, dikutip dari
CNN.
Dua hari setelah aksi tersebut, Seitz mendapatkan panggilan di ponselnya dari Paus Fransiskus. Panggilan tersebut tiba tepat setelah Seitz menyelesaikan memimpin misa.
Dalam bahasa Spanyol, Paus Fransiskus mengatakan ia bersyukur atas tindakan Seitz tersebut.
"Melalui saya, ia mengungkapkan dukungannya kepada semua pihak yang keluar dan mengatakan bahwa hal ini perlu diubah," kata Seitz.
"Hal ini tak perlu terjadi lagi. Di mana pun ketika tak ada rasa hormat terhadap hak asasi manusia, ketika ada penghakiman berdasarkan warna kulit, itu semua harus dicabut," lanjutnya.
"Entah itu dalam penegakan hukum, dalam bisnis, dalam pemerintahan, dalam aspek apa pun dalam masyarakat kita, ini harus berubah. Dan sekarang kita tahu dengan sangat jelas bahwa Bapa Suci membuat ini dalam doanya," kata Seitz.
Paus Fransiskus sendiri sempat mengunggah pernyataan melalui akun Twitter miliknya terkait insiden George Floyd yang telah menggerakkan ribuan massa berdemo menuntut keadilan di Amerika Serikat, juga berbagai negara lainnya.
"Kita tidak dapat mentolerir atau menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan dalam bentuk apa pun. Pada saat yang sama, kita harus mengakui bahwa kekerasan itu merusak diri sendiri dan menghancurkan diri sendiri," kata Paus Fransiskus dalam unggahan di Twitter, Rabu (3/6) lalu.
"Tidak ada yang diperoleh dengan kekerasan dan begitu banyak yang hilang. Mari kita berdoa untuk rekonsiliasi dan kedamaian," lanjutnya.
Black Lives Matter adalah slogan yang kini kerap disuarakan dalam aksi unjuk rasa untuk mengkritik sikap diskriminasi rasial di AS.
Aksi unjuk rasa solidaritas atas kematian pria kulit hitam, George Floyd, akibat kekerasan polisi di Minneapolis menyebar di sejumlah kota dan negara bagian AS.
Di Washington D.C., aksi demo pada Minggu pekan lalu dan Senin sempat memicu bentrokan antara massa dengan aparat.
Bahkan pada pekan lalu, Trump beserta keluarganya sempat diungsikan ke ruang perlindungan bawah tanah (bunker) setelah massa mengepung Gedung Putih dan terlibat bentrokan.
George Floyd meninggal setelah mengalami tindak kekerasan oleh anggota kepolisian Minneapolis, dengan dalih melawan ketika ditangkap pada 25 Mei lalu.
(end)
[Gambas:Video CNN]