Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden AS
Donald Trump disebut berencana untuk memotong jumlah pasukannya yang ditempatkan di basis Pakta Pertahanan Atlantik Utara (
NATO), di Jerman. Hal itu memicu kerenggangan hubungan kedua negara sekaligus melemahkan pertahanan Blok Barat.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan kedua negara tetap berupaya bekerja sama lebih erat meskipun hubungan trans-Atlantik menjadi "rumit" di bawah Trump.
"Kami menghargai kerja sama dengan angkatan bersenjata AS yang telah berkembang selama beberapa dekade. Ini demi kepentingan kedua negara," kata dia, dikutip dari
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami adalah mitra dekat dalam aliansi trans-atlantik. Tapi [hubungan] itu rumit," lanjutnya, sambil mengiyakan soal kesepakatan nuklir Iran hingga kontribusi NATO dan dukungan Berlin kepada pipa gas Rusia.
Peter Beyer, koordinator Kanselir Angela Merkel untuk hubungan trans-atlantik, memperingatkan bahwa, "Hubungan Jerman-AS dapat sangat dipengaruhi" oleh keputusan Trump.
Sebelumnya,
Wall Street Journal dan media lainnya melaporkan pada Jumat (5/6), bahwa Trump telah memerintahkan Pentagon untuk memangkas jumlah personil militer AS sebanyak 9.500 dari 34.500 yang saat ini bertugas di Jerman.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari para pejabat AS tentang dugaan rencana tersebut.
 Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen |
Trump sendiri sejak lama memicu kekhawatiran Eropa dalam beberapa tahun terakhir lewat tudingannya bahwa sesama anggota NATO tidak membelanjakan cukup uang untuk bidang pertahanan.
Jerman sendiri jadi yang terbanyak menampung pasukan AS di Eropa.
Johann Wadephul, anggota senior dalam partai Persatuan Kristen Demokrat (CDU) yang mengusung Kanselir Jerman Angela Merkel, mengatakan rencana pengurangan pasukan AS ini menunjukkan bahwa Trump, "Mengabaikan tugas kepemimpinan dasar: melibatkan mitra aliansi dalam proses pengambilan keputusan".
Namun demikian, dia juga menyebut kasus ini menyadarkan Eropa untuk lebih bertanggung jawab terhadap pertahanannya sendiri.
Senada, Rolf Muetzenich, pemimpin kelompok Partai Sosial Demokrat (SPD), yang merupakan mitra koalisi Merkel, mengatakan rencana AS ini dapat mengarah pada "penataan kembali kebijakan keamanan yang berkelanjutan di Eropa".
Rencana Trump ini sendiri mendapat kritik dari dalam negeri. Mantan komandan Angkatan Darat AS di Eropa Ben Hodges, yang sempat ditempatkan di Wiesbaden, Jerman, mengatakan penarikan AS akan menjadi "kesalahan besar" dan "hadiah" untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Pasukan AS tidak ada di Eropa untuk melindungi Jerman," kicaunya, "[Padahal] mereka adalah basis depan, sebagai bagian dari NATO, untuk melindungi semua anggota, termasuk AS."
Meski militer Amerika sangat menurun sejak akhir Perang Dingin, Jerman tetap menjadi basis penting bagi angkatan bersenjata AS. Selain berfungsi sebagai pencegahan terhadap kebangkitan Rusia, pangkalan di Jerman juga mengoordinasikan operasi militer di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
[Gambas:Video CNN]Markas besar pasukan AS di Eropa dan Afrika sama-sama berbasis di Stuttgart, Jerman, sedangkan pangkalan udara AS di Ramstein, Jerman, memainkan peran utama dalam mengangkut tentara dan peralatan ke Irak dan Afghanistan.
Selain itu, rumah sakit militer AS di Landstuhl, dekat Ramstein, menjadi RS militer yang terbesar yang berada di luar Amerika Serikat.
(afp/arh)