Jakarta, CNN Indonesia -- Angka kematian akibat
virus corona di
Amerika Serikat diperkirakan bertambah dua kali lipat menjadi lebih dari 200 ribu jiwa hingga September mendatang.
Pakar kesehatan sekaligus direktur Harvard Global Health Institute, Dr. Ashish Jha memperkirakan angka tersebut setara dengan 800 hingga 1.000 kematian per hari.
"Ini berarti ada sekitar 800 hingga 1.000 orang Amerika akan mati setiap harinya. Kita akan mencatat 100 ribu kematian tambahan pada September nanti," ujar Jha di sela wawancara dengan
CNN, Rabu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir saat ini, sebagian besar orang Amerika belum siap untuk kembali lockdown, dan saya benar-benar mengerti hal itu. Namun, intinya - saya mengerti orang-orang mau hidup bersama virus."
Saat ini AS menjadi negara dengan kasus dan kematian tertinggi akibat virus corona di dunia. Data statistik
Worldometers mencatat AS memiliki 2.066.508 kasus dengan 115.137 kematian akibat corona.
Sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan sekitar 118 ribu hingga 143 ribu kematian akibat corona di AS pada Juni.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Berdasarkan data
Johns Hopkins University, sebanyak 2.000.464 penduduk AS terinfeksi Covid-19, dari jumlah itu 112.924 di antaranya meninggal dunia.
Seperti dikutip dari
CNN, data universitas yang berada di Baltimore itu menunjukkan bahwa pada 28 April jumlah kasus virus korona AS mencapai satu juta. Itu artinya, hanya dalam tempo sebulan lebih kasus corona di AS bertambah 1 juta.
Kasus infeksi virus corona di 22 negara bagian mengalami lonjakan, seiring dengan gelombang unjuk rasa buntut kematian pria kulit hitam George Floyd.
Salah satu negara bagian dengan lonjakan kasus penularan baru terbesar adalah Florida. Jumlah kasus baru yang dilaporkan setiap hari telah meningkat rata-rata sekitar 46 persen selama sepekan terakhir, sama seperti sebagian besar negara bagian yang memasuki fase kedua pembukaan kembali aktivitas di tengah pandemi virus corona
(cnn/evn)
[Gambas:Video CNN]