Pesawat Militer AS Masuki Wilayah Taiwan, China Meradang

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 21:05 WIB
An underside view of an Air Test and Evaluation Squadron 4 (VX-4) F/A-18C Hornet aircraft in-flight.  VX-4 is testing and evaluating the AIM-120 advanced medium range air-to-air missile (AMRAAM).  The Hornet is armed with eight AMRAAMs on four wing pylons and two on the fuselage.  The Hornet also carries two AIM-9 Sidewinder missiles, one on each wing tip.
Ilustrasi jet tempur Amerika Serikat. (Dok. US Navy)
Jakarta, CNN Indonesia -- China mengecam Amerika Serikat karena pesawat militer mereka memasuki wilayah udara Taiwan. Pemerintah China menyebutnya sebagai tindakan ilegal dan upaya provokasi serius.
 
Penerbangan itu menambah ketegangan antara Washington dan Beijing.
 
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pesawat militer C-40A Clipper terbang di atas langit Taiwan pada Selasa (9/6). Di hari itu juga Taiwan mencegat beberapa jet tempur China yang terbang ke wilayah udara barat daya pulau itu.

 
Seperti dikutip dari AFP, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pesawat AS memasuki wilayah udara mereka setelah mengajukan izin dan tidak mendarat di bandara mana pun.
 
Sementara seorang juru bicara Kantor Urusan Taiwan Beijing mengatakan penerbangan AS membahayakan kedaulatan negara, kepentingan keamanan dan pembangunan, serta melanggar prinsip-prinsip dasar hukum dan hubungan internasional.
 
Kantor Urusan Taiwan adalah badan tingkat tinggi Beijing yang mengawasi kebijakan Taiwan. China menganggap Taiwan selama ini sebagai wilayah yang membangkang karena terus berupaya memerdekakan diri. 

 
Juru bicara itu juga menyebut Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan berhubungan dengan kekuatan eksternal untuk melanggar kedaulatan wilayah China, menghancurkan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, dan merusak keselamatan serta kesejahteraan penduduk pulau.
 
China telah meningkatkan penerbangan tempur dan penyeberangan kapal perang di dekat Taiwan atau melalui Selat Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih pertama kali menjadi presiden pada 2016. Tsai menolak mengakui Taiwan sebagai bagian dari 'kesatuan China'.
 

Tsai menyerang Beijing dengan mengatakan gerakan militer China dinilai tidak berarti dan tidak perlu, setelah jet militer China secara singkat melintasi garis tengah Selat Taiwan yang memisahkan kedua negara pada Februari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER