Brasil Kembali Buka Mal saat Kematian akibat Corona 40 Ribu

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 13:49 WIB
Cemetery workers in protective clothing maneuver the coffin of 57-year-old Paulo Jose da Silva, who died from the new coronavirus, in Rio de Janeiro, Brazil, Friday, June 5, 2020. According to Monique dos Santos, her stepfather mocked the existence of the virus, didn't use a mask, didn't take care of himself, and wanted to shake hands with everybody.
Kematian akibat corona di Brasil mencapai lebih dari 40 ribu jiwa. (Foto: AP/Leo Correa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Brasil mencatat angka kematian akibat virus corona lebih dari 40 ribu jiwa dari total 805.828 kasus Covid-19. Selama 24 jam terakhir sekitar 1.239 jiwa meninggal.

Data statistik John Hopkins University mencatat Brasil saat ini menjadi negara dengan angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Total kasus corona di Amerika Latin saat ini telah menembus 1,5 juta dan lebih dari 73.600 kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip AFP, peningkatan korban meninggal terjadi saat Brasil membuka kembali dua kota besar yakni Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Pusat perbelanjaan di kedua kota tersebut telah dibuka kendati kasus dan angka kematian terus bertambah.

Sao Paulo memiliki 7.300 pasien meninggal, sementara Rio de Janeiro sebanyak lebih dari 10 ribu jiwa. Kedua negara itu memiliki angka kematian tertinggi di Brasil.

Banyak pihak menduga angka sebenarnya lebih besar dari yang dilaporkan pemerintah.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Lonjakan jumlah kematian dan kasus baru corona terjadi setelah Brasil memutuskan untuk mengungkap kembali data Covid-19. Kemenkes Brasil mengatakan metodologi dan penghitungan data kembali tersedia di situs resmi kementerian sejak Selasa (9/6).

Sebelumnya pada Sabtu (6/6) Brasil mengumumkan untuk menghentikan pelaporan kasus baru dan kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir.

Data itu menghilangkan jumlah kumulatif dari kasus positif dan kematian akibat virus serta kasus-kasus sebelumnya di laman yang sama.

Brasil memutuskan untuk menghentikan penghitungan setelah banyak pihak meragukan hasil penghitungan kasus Covid-19 yang dilaporkan pemerintah. Banyak pihak mencurigai pemerintah Brasil memanipulasi data di tengah adanya lonjakan kasus dan kematian akibat virus corona. (afp/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER