Sekelompok warga India membakar foto Presiden China Xi Jinping menyusul ketegangan kedua negara dalam beberapa hari terakhir.
Ketegangan antara India-China memanas setelah militer kedua negara terlibat bentrok di perbatasan dekat Himalaya tepatnya Lembah Galwan pada Selasa pekan ini hingga menewaskan sejumlah tentara dari kedua belah pihak.
Sejak bentrokan itu terjadi sentimen anti-China meluas di kalangan masyarakat India. Sekelompok warga India di utara Kota Kanpur bahkan menggelar upacara pemakaman tiruan bagi Presiden China Xi Jinping dan membakar fotonya sambil meneriakkan slogan anti-Beijing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, warga di Cuttack, timur India, membakar patung Xi dan bendera China.
Sekelompok masyarakat di Kota Surat, barat India, melempar sejumlah televisi buatan China ke tanah dan menginjak-injaknya dalam sebuah unjuk rasa anti-Tiongkok.
Partai nasionalis garis keras Bharatiya Janata yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi bahkan menyerukan boikot produk China.
![]() |
Mereka bahkan mendesak perusahaan dan pemerintah untuk membatalkan kontrak dengan perusahaan-perusahaan Negeri Tirai Bambu.
Seruan boikot itu bahkan terlontar dari salah satu menteri kabinet Modi sendiri.
"Dalam situasi seperti ini, isu China tidak boleh dianggap remeh. Dalam banyak kasus mungkin ada investasi dan modal yang berasal dari uang China. Dan dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai produk China, kita tentu harus memastikan bahwa kita menghindari produk-produk China," ucap Menteri Urusan Makanan dan Konsumen India, Ram Vilas Paswan, seperti dikutip The Straits Times pada Jumat (19/6).
Bentrokan di perbatasan Himalaya bermula ketika China menyebut tiga tentara India melewati perbatasan di Lembah Galwan, daerah Aksai-Chin-Ladakh yang disengketakan kedua negara pada awal pekan ini.
China menyebut bahwa tentara India melintasi area perbatasan hingga dua kali pada Senin (15/6). Beijing menuturkan tentara India melakukan provokasi dan menyerang tentara China hingga mengakibatkan bentrokan fisik yang tidak terhindarkan antara pasukan di daerah perbatasan.
Sebanyak 20 tentara India tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan tersebut. Salah satu tentara yang tewas merupakan Kolonel B Santosh Babu, salah satu anggota militer senior India.
Sekelompok orang terdengar meneriakkan "Kemenangan bagi India" saat melangsungkan proses pemakaman Babu di kampung halamannya di Suryapet, selatan India.
China tak merinci secara detail jumlah tentara mereka yang menjadi korban dalam insiden di perbatasan tersebut.
Meski kedua negara sepakat berdamai dalam menyelesaikan sengketa di perbatasan ini, militer India-China tetap bersiaga di Lembah Galwan.
Menteri luar negeri kedua negara juga saling menyalahkan atas bentrokan paling mematikan sejak 1975 itu.
(rds/dea)