China mengklaim pihaknya tidak pernah menahan tentara India usai terjadi bentrokan di perbatasan dekat Himalaya pada Senin (15/6). Pernyataan itu disampaikan setelah China membebaskan 10 tentara pada Kamis (18/6).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan bahwa China tidak pernah menangkap dan menahan tentara India.
Zhao berkeras menudung India bersalah atas bentrokan antara tentara penjaga perbatasan yang menewaskan 20 orang tentara India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar dan sangat jelas salah dan tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India," ujar Zhao ketika ditanya soal laporan penangkapan tentara India seperti mengutip Associated Press.
Ia mengatakan kedua belah pihak saat ini menjalin komunikasi melalui jalur diplomatik dan militer untuk menyelesaikan ketegangan.
"Kami berharap India dapat bekerja sama dengan China untuk mempertahankan pengembangan jangka panjang hubungan bilateral," ujarnya menambahkan.
Bentrokan di perbatasan Himalaya bermula ketika China menyebut tiga tentara India melewati perbatasan di Lembah Galwan, daerah Aksai-Chin-Ladakh yang disengketakan kedua negara pada awal pekan ini.
China menyebut bahwa tentara India melintasi area perbatasan hingga dua kali pada Senin (15/6). Beijing menuturkan tentara India melakukan provokasi dan menyerang tentara China hingga mengakibatkan bentrokan fisik yang tidak terhindarkan antara pasukan di daerah perbatasan.
Bentrokan tersebut mengakibatkan 20 tentara India tewas, sementara China hingga belum mengonfirmasi jumlah korban.
Sejak bentrokan itu terjadi sentimen anti-China meluas di kalangan masyarakat India. Sekelompok warga India di utara Kota Kanpur bahkan menggelar upacara pemakaman tiruan bagi Presiden China Xi Jinping dan membakar fotonya sambil meneriakkan slogan anti-Beijing.
![]() |