Arab Saudi Cabut Lockdown, Ibadah Haji Belum Dipastikan

CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2020 15:56 WIB
December 7th 2019, Jeddah, Saudi Arabia: The whole area (next to the green Noorwali House) was recently renovated and forms the main attraction of the old Jeddah nowadays. Many people (including two Saudi men in traditional clothes) are strolling along this street, as it leads into the Souk Baab Makkah, the traditional vegetable souk in Jeddah.
Ilustrasi jalanan di Mekah. Pemerintah Arab Saudi memperpanjang larangan umrah dan penerbangan internasional sebelum pencabutan lockdown, dan belum menyatakan sikap soal ibadah haji. (iStockphoto/aroundtheworld.photography)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi memutuskan mencabut kebijakan penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan selama 74 hari sebagai upaya menekan penyebaran virus corona (Covid-19) pada Minggu (21/6) kemarin.

Sektor ekonomi seperti jasa penata rambut, tukang cukur, dan pertokoan juga sudah dibuka kembali. Perkantoran, masjid, kafe, restoran, bioskop, dan pusat kebugaran juga telah diizinkan beroperasi.


Dilansir Al Khaleej Today, Senin (22/6), situasi jalanan di kota Jeddah sudah kembali ramai sejak pukul 06.00 waktu setempat, di mana masyarakat keluar rumah untuk berbelanja.

Kafe dan restoran di Jalan Tahlia, Jeddah, kembali dipenuhi pengunjung dan meja-meja ditata dengan jarak berjauhan. Para pelayan mengenakan masker dan sarung tangan.

Mereka menawarkan pembersih tangan kepada pelanggan dan memeriksa suhu tubuh pengunjung sebelum diperbolehkan masuk.

Selain itu, pusat kebugaran dan klub kesehatan kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan

"Banyak pelanggan (berkunjung) di hari pertama pembukaan kembali pada Minggu pagi," kata penata rambut asal Turki, Hussain Jovalan, kepada The National di salonnya di distrik kota Salama.

Merasa kewalahan, Jovalan mengatakan ia menyuruh para pelanggannya yang tidak sempat ia layani untuk mengunjungi salon lain atau membuat janji temu di lain hari. Dia senang bisa kembali menerima pelanggan.


Sejak Maret lalu, Arab Saudi menerapkan lockdown dan jam malam bagi warga. Mekah adalah satu-satunya provinsi yang ditutup 24 jam selama Ramadan dan tetap berada di bawah jam malam sejak Idulfitri, dari pukul 15.00 hingga 06.00.

Dilansir Salaam Gateway, meski demikian sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Arab Saudi tentang pelaksanaan haji.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memperpanjang penangguhan umrah dan penerbangan internasional hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Semua orang tetap diminta mematuhi aturan untuk membatasi penyebaran virus corona.

Penangguhan ibadah umrah yang dimulai sejak akhir Februari dan penutupan penerbangan internasional telah meningkatkan kekhawatiran bahwa pemerintah setempat tidak akan menyelenggarakan ibadah haji untuk tahun ini.

Jika ibadah haji kembali dilanjutkan, maka akan dimulai pada 28 Juli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Beberapa negara termasuk Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Singapura menyatakan bahwa mereka tidak akan mengirim jemaah haji pada tahun ini karena kekhawatiran akan wabah Covid-19.

Badan Muslim Prancis juga telah merekomendasikan calon jemaah haji di negaranya untuk menunda haji tahun ini. Sementara India menyatakan akan menunggu keputusan pihak Arab Saudi.

Kasus infeksi virus corona di Arab Saudi sampai saat ini sebanyak 157.612 orang, dan lebih dari 1.200 pasien meninggal dunia.

(ans/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER