Serangkaian peristiwa terjadi pada Senin (22/6). Mulai dari fan K-Pop dan pengguna TikTok yang menyabotase kampanye Trump di Oklahoma hingga Taiwan pamer jet tempur canggih yang dirangkum dalam kilas internasional.
Penggemar K-Pop dan pengguna TikTok menyabotase kampanye Presiden Donald Trump di Tusla, Oklohoma dengan cara memesan tiket fiktif tapi tidak hadir.
Alhasil, ribuan bangku di lokasi kampanye kosong. Padahal tim kampanye Trump sebelumnya mengklaim ada satu juta pemesanan tiket acara yang diadakan di Bank of Oklahoma Center pada Sabtu (20/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabotase ini berawal dari cuitan kampanye Trump pada 11 Juni mendesak orang untuk mendaftar dengan menggunakan ponsel untuk mendapatkan tiket gratis.
Para penggemar K-pop membagikan informasi ke pengikut untuk mendapatkan tiket, namun mereka malah tidak hadir di kampanye tersebut.
Kampanye pemilihan umum yang dilakukan Donald Trump di Tulsa, Oklahama, Amerika Serikat berlangsung sepi. Dari Target 100 ribu orang, massa yang datang tak lebih dari 19 ribu orang.
Pembantu kampanye senior Trump, Mercedes Schlapp mengatakan kepada "Fox News Sunday" para peserta tidak dapat masuk ke BOK Center, tempat kampanye berlangsung. Dia menyalahkan pengunjuk rasa yang membuat peserta khawatir untuk datang.
"Ada beberapa faktor yang terlibat, seperti mereka mengkhawatirkan para pemrotes yang datang. Ada pemrotes yang memblokir (peserta)," kata Schlapp, dilansir dari AFP, Senin (22/6).
"Jadi kami melihat bahwa ada dampak dalam hal orang yang datang ke rapat umum."
Taiwan meluncurkan jet latih canggih Brave Eagle yang mereka bangun sendiri. Jet tersebut merupakan bagian dari strategi pertahanan Taiwan dalam menghadapi tekanan China yang semakin kuat.
Presiden Tsai Ing-wen menghadiri peresmian penerbangan publik perdana jet latih canggih (AJT) Yung Yin (Brave Eagle) itu. Dia menggambarkan uji terbang itu sebagai momen bersejarah.
"Hari ini adalah hari besar bagi angkatan udara Republik China dan juga bagi industri kedirgantaraan lokal," kata Tsai menyebut nama resmi Taiwan dalam sambutan di pusat kota Taichung, Senin (22/6) seperti dikutip dari AFP.
"Ini adalah bagian penting demi mewujudkan kemandirian pertahanan kita." Brave Eagle akan digunakan untuk melatih para pilot tempur dan juga sebagai pesawat tempur taktis.
(evn)