Penyebaran virus corona gelombang kedua di Beijing saat ini diklaim telah 'di bawah kendali'. Juru bicara pemerintah kota Beijing, Xu Hejian mengatakan pihaknya terus berupaya menekan laju penularan Covid-19 dan tetap khawatir terhadap risiko penularan di masyarakat.
Sejauh ini, pemerintah kota Beijing melaporkan 253 dari 265 kasus terkait dengan klaster pasar Xinfadi. Pemerintah mengatakan masih melakukan pelacakan kontak untuk tiga kasus lainnya.
"Epidemi Beijing yang secara langsung terkait dengan Xinfadi pada dasarnya di bawah kendali, tetapi pada saat yang sama kami menemukan infeksi klaster rumah tangga dan tempat kerja dan kasus-kasus penularan di masyarakat," ujar Xu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan jika upaya pencegahan dan pengendalian virus tetap menjadi tantangan besar. Kendati demikian, ia mengatakan jika penularan virus selama sepekan terakhir terus melambat.
Pada Rabu (24/6), Beijing mencatat tujuh kasus baru Covid-19.
Kepala komisi kesehatan Beijing, Lei Haichao mengatakan jika penurunan kasus baru menjadi sinyal positif di tengah upaya pengendalian penularan virus corona.
"(Penurunan) ini membuktikan bahwa tindakan pencegahan dan pengendalian yang dilakukan akhir-akhir ini termasuk upaya penelusuran kontak dan tes massal asam nukleat telah memainkan peran penting dalam upaya deteksi dini," ucapnya.
![]() Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Mengutip AFP, pada awal Juni Beijing telah meningkatkan kapasitas pengujian virus corona per harinya menjadi 300 ribu dari sebelumnya 100 ribu. Hingga saat ini Beijing melaporkan hampir tiga juta warganya telah melalui pengetesan virus corona.
Lei mengatakan sekitar 137 kasus diketahui dari pengetesan awal.
Kendati demikian, seorang ahli paru-paru Zhong Nanshan memperingatkan jika pemerintah dan masyarakat harus tetap mewaspadai penularan virus corona meski jumlahnya terus menurun. Ia mengatakan jika penularan virus kemungkinan akan berulang dan berpotensi lebih besar di masa depan.
"Mungkin ada peningkatan kasus di musim dingin atau musim semi mendatang, tetapi saya tidak beranggapan jika kasusnya akan sebesar gelombang pertama," ungkapnya.
Penularan virus corona yang berasal dari pasar Xinfadi pertama kali dilaporkan pada 11 Juni. Berselang dua hari berikutnya, pemerintah kota melakukan penguncian (lockdown) terhadap puluhan pasar dan komplek perumahan di Beijing.
Data statistik John Hopkins University mencatat hingga saat ini China memiliki 84.658 kasus Covid-19 dengan 4.640 kematian.
(afp/evn)