China kembali melakukan lockdown kota yang berada dekat dengan Beijing demi menghindari risiko penyebaran virus corona. Tiongkok memutuskan mengunci total wilayah Anxin, Provinsi Hubei setelah ditemukan 18 kasus baru Covid-19.
Setidaknya ada 400 ribu orang ditempatkan di bawah penguncian ketat di wilayah tersebut.
Seperti dikutip dari CNN, pihak berwenang pada Minggu (28/6) mengatakan wilayah Anxin sepenuhnya ditutup. Keluarga hanya diizinkan mengutus satu orang per rumah tangga ke luar untuk membeli persediaan sekali sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anxin terletak sekitar 150 kilometer di selatan Beijing, daerah yang baru-baru ini menjadi pusat penyebaran baru virus corona.
Infeksi dilaporkan menyebar ke Provinsi Liaoning dan Hebei yang berada di dekatnya. Hal itu memicu kekhawatiran atas ancaman gelombang kedua pandemi di seluruh Tiongkok.
Namun di Beijing sendiri penyebaran virus corona sudah dapat dikendalikan. Pihak berwenang dengan cepat mengunci sebagian wilayah Beijing ketikan sejumlah kasus terdeteksi tiga pekan lalu.
Pasar Xinfandi yang menjadi klaster baru penyebaran telah ditutup sejak Sabtu (13/6) lalu. Pasar tersebut memasok sebagian besar buah dan sayuran segar di Beijing.
![]() |
Warga di 11 perumahan di distrik Fengtai diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah. Penduduk diminta rutin memeriksa suhu tubuh dan melaporkannya setiap hari. Selama kondisi itu warga akan mendapat pasokan makanan serta kebutuhan sehari-hari.
Beijing meluncurkan pengujian massal virus corona dengan mendirikan 193 stan pengambilan sampel di seluruh kota. Lebih dari 76 ribu orang dites dalam waktu 48 jam.
Penguncian total, perintah menjaga jarak sosial dan memakai masker serta langkah pengujian yang luas dianggap efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19
Pada hari Minggu, hanya ada delapan kasus baru yang terdeteksi di ibu kota, turun dari belasan yang dilaporkan sepekan lalu.
Pemerintah setempat mengatakan hampir 8 juta penduduk Beijing telah dites virus corona. Pengujian harian terus ditingkatkan dari 40 ribu menjadi lebih dari 450 ribu.
Meski demikian pakar pernapasan Tiongkok Zhong Nanshan memperingatkan bahwa China masih menghadapi tantangan besar atas kemungkinan kembali merebaknya virus corona. Pihak berwenang diminta tidak berpuas diri meski secara umum penyebaran telah dapat dikendalikan.
Hingga Senin (29/6) China memiliki 83.512 kasus virus corona dan 4.634 kematian. Sementara sebanyak 78.460 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19
(dea)