Uni Eropa pada Selasa (30/6) memutuskan untuk membuka perbatasannya untuk 15 negara mulai 1 Juli mendatang. Keputusan itu diambil melalui pemungutan suara di antara 27 negara anggota Uni Eropa.
Tapi, Amerika Serikat, di mana virus corona terus menyebar di negara tersebut, tidak masuk dalam daftar negara yang diberi ruang dari kebijakan itu.
Hal itu berbeda dengan China. Uni Eropa membuka perbatasannya untuk China meskipun dengan syarat; Beijing melakukan kebijakan yang sama dengan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain China, Uni Eropa juga membuka perbatasan mereka untuk negara tetangga AS, Kanada. Pembukaan juga mereka lakukan untuk Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Uruguay.
Pembukaan perbatasan untuk negara tersebut dilakukan tanpa syarat tetapi masih membutuhkan persetujuan akhir.
Aljazair, Georgia, Montenegro, Maroko, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, dan Tunisia melengkapi negara yang mendapatkan akses tersebut.
Meskipun daftar yang ditetapkan itu secara hukum tidak mengikat, Uni Eropa meminta negara anggota untuk mematuhi dan tetap bertanggung jawab melaksanakan ketetapan itu. "
"Otoritas nasional tidak boleh memutuskan untuk mencabut pembatasan perjalanan sebelum ini diputuskan secara terkoordinasi," kata mereka dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, Selasa (30/6).
Perjalanan non-esensial ke Uni Eropa telah dilarang sejak pertengahan Maret lalu. Larangan tersebut dilakukan terkait pandemi virus corona belakangan ini.
(afp/agt)