Badan Energi Atom Iran mengatakan kerusakan situs nuklir akibat ledakan yang terjadi pekan lalu kemungkinan bisa membuat produksi uranium negara itu melambat.
Juru bicara Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, memaparkan kecelakaan yang terjadi di fasilitas nuklir utama Iran, Natanz, Provinsi Isfahan, bisa menyebabkan produksi sentrifugal melambat sehingga berimbas kepada pengayaan uranium.
"Tidak ada korban, tetapi kerusakannya signifikan pada tingkat keuangan," ujar Kamalvandi dalam wawancaranya bersama kantor berita Iran, IRNA, Minggu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam jangka menengah, kecelakaan ini dapat memperlambat pengembangan dan produksi sentrifugal canggih. Namun, dengan usaha terus-menerus kami akan meminimalisir perlambatan ini sehingga situs tetap memiliki kapasitas lebih besar dari sebelumnya," katanya menambahkan seperti dilansir AFP.
Kecelakaan di situs Natanz terjadi pada Kamis (2/7). Dua ledakan dikabarkan berlangsung di situs utama nuklir Iran itu yang diduga terjadi akibat serangan siber Israel.
Ledakan-ledakan itu mengakibatkan sebagian situs Natanz terbakar.
Sejumlah foto satelit memperlihatkan bangunan yang berada di atas tengah hangus dan rusak. Atap pada bangunan pun hancur karena ledakan.
Sehari setelahnya, sebuah jet tempur F-35 milik Israel mengebom kompleks produksi rudal di wilayah Parchin, Iran. Pesawat diduga berangkat dari Israel selatan.
Natanz disebut-sebut merupakan pabrik produksi sentrifus dan berada 7,6 meter di bawah tanah. Lokasi tepatnya berada sekitar 250 kilometer bagian selatan Teheran.
Wilayah ini merupakan lokasi gudang persenjataan Iran. Menurut para analisis pertahanan, lokasi ini punya fasilitas terowongan bawah tanah. Foto satelit menunjukkan ratusan meter semak belukar hangus terbakar.
(rds/dea)