UNESCO Protes Turki Tetapkan Hagia Sophia Sebagai Masjid

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jul 2020 12:06 WIB
People visit the Byzantine-era Hagia Sophia, one of Istanbul's main tourist attractions in the historic Sultanahmet district of Istanbul on Thursday, June 25, 2020. The 6th-century building is now at the center of a heated debate between conservative groups who want it to be reconverted into a mosque and those who believe the World Heritage site should remain a museum. (AP Photo/Emrah Gurel)
Hagia Sophia yang berada di Istanbul mulai akhir pekan ini difungsikan menjadi masjid. (AP/Emrah Gurel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyesalkan keputusan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid, tanpa ada dialog sebelumnya.

Hagia Sophia merupakan salah satu situs bersejarah di Istanbul dan merupakan bekas katedral ortodoks dengan arsitektur Bizantium tersebut.


"Keputusan (Turki) ini memunculkan masalah yakni dampak perubahan status pada nilai universal sebuah properti," kata UNESCO melalui pernyataan pada Jumat (10/7).

UNESCO memperingatkan penetapan Hagia Sophia sebagai masjid berisiko merusak sifat universal bangunan tersebut sebagai tempat terbuka bagi semua peradaban, salah satu aspek inti dari sebuah situs warisan dunia.

Dikutip AFP, UNESCO mengatakan setiap modifikasi atau perubahan situs warisan dunia harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada UNESCO. Perubahan akses fisik atau struktur bangunan bersejarah merupakan pelanggaran Konvensi Warisan Dunia 1972.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infografis Fakta Menarik Hagia Sophia


UNESCO memaparkan pihaknya telah menyampaikan protesnya secara resmi kepada duta besar Turki untuk badan kebudayaan itu.

Hagia Sophia dibangun pada tahun 537-1435 M. Di zaman Kekaisaran Byzantium,bangunan yang terkenal akan arsitektur dan kubah bersarnya itu merupakan sebuah gereja. Ketika Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul) dari kekuasaan Kekaisaran Byzantium pada 1453, dia mengubah bangunan itu menjadi masjid.

Akan tetapi, pemerintah Turki di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis sekuler memutuskan menjadikan Hagia Sophia sebagai museum.

Upaya Turki untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid sebenarnya sudah dilakukan sejak 2005. Dua tahun lalu Mahkamah Konstitusional Turki sempat menolak usulan tersebut.

Namun, Majelis Negara Turki membatalkan keputusan kabinet 1934 soal status Hagia Sophia dan kembali menjadikan bangunan itu sebagai masjid pada Jumat (10/7).

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan warga bisa melakukan ibadah di Hagia Sophia mulai 24 Juli mendatang.

meski begitu, Erdogan memastikan Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum.

(rds/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER