Kasus covid-19 atau corona di Indonesia hampir melampaui China, negara yang menjadi pusat wabah pertama di dunia.
Jumlah kasus di Indonesia per Jumat (17/7) mencapai 83.130 kasus. Setiap hari jumlah kasus baru masih terus bertambah sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020.
Sedangkan kasus corona di China kini mencapai 83.644 kasus. Angka ini hanya selisih 514 kasus lebih tinggi dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membandingkan kasus sembuh di antara angka tersebut, Indonesia mendapati 41.834 orang yang sudah dinyatakan negatif corona. Hampir setengah dari jumlah yang terkonfirmasi positif.
Sedangkan China mendapati 78.758 kasus sembuh di antara yang positif. Hanya selisih 4.886 orang dari jumlah keseluruhan kasus.
Kemudian menengok kasus meninggal, jumlah yang ditemukan di Indonesia lebih sedikit ketimbang China. Ada 3.957 kasus meninggal di Indonesia, dan 4.634 kasus meninggal di China.
Penanganan corona di Indonesia dan China sendiri memiliki sejumlah perbedaan. Jika Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), China menerapkan lockdown atau penguncian.Jika dihitung, artinya ada 37.339 kasus corona yang masih aktif di Indonesia. Sedangkan di China yang masih aktif tinggal 252 kasus.
Lockdown pertama kali diterapkan di Wuhan, Provinsi Hubei selama 76 hari sejak 23 Januari. Langkah ini pun dinilai efektif meminimalisir penyebaran virus corona.
China juga langsung membangun 16 rumah sakit sementara di sana. Rumah sakit tersebut dapat menampung 13 ribu tempat tidur.
Pemerintah China kerap mengandalkan lockdown sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus. Meskipun pada satu wilayah hanya ditemukan sedikit kasus.
Misalnya seperti di Ibu Kota Urumqi, Provinsi Daerah Otonomi Xinjiang yang kembali lockdown pada Kamis (16/7) lalu karena ditemukan lima kasus corona. Sebanyak empat kasus di antaranya adalah orang tanpa gejala.
Pemeriksaan corona juga dilakukan dengan jumlah yang masif. Sejak pertengahan Juni, China telah memeriksa lebih dari 10 juta penduduk Beijing. Begitu juga di Wuhan. Pada pertengahan Mei dilaporkan 11 juta penduduk Wuhan diperiksa terkait corona.
Sedangkan melirik Indonesia. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di daerah yang memiliki jumlah kasus signifikan. Misalnya DKI Jakarta, Surabaya Raya, Provinsi Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Beberapa daerah ada yang menerapkan PSBB lebih dari satu kali dan melakukan perpanjangan. Durasi PSBB ditetapkan selama 14 hari, namun pemerintah daerah bisa menerapkan perpanjangan.
DKI Jakarta, sebagai pusat penyebaran kasus pertama di Indonesia, menjadi wilayah pertama yang menerapkan PSBB pada 10 April 2020. Kasus corona di DKI sendiri sekarang mencapai 15.889 kasus.
PSBB diperpanjang beberapa kali, sampai akhirnya DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi pada 5 Juni 2020. Pada tahapan ini beberapa kegiatan mulai diperbolehkan dengan bertahap.
DKI jadi satu-satunya wilayah yang masih menerapkan PSBB, meskipun dengan pelonggaran. Daerah lain sudah menyelesaikan tahapan PSBB setelah pemerintah gencar menyuarakan tatanan hidup baru atau new normal.
Kendati demikian, kasus baru masih terus didapati di sejumlah daerah. Misalnya seperti di Surabaya, Jawa Timur. Kasus corona di Jawa Timur kini mencapai 17.829 kasus.
Pada awal masuknya wabah ke Indonesia, Presiden Joko Widodo menyiapkan 100 rumah sakit untuk rujukan dan isolasi pasien kasus corona. Jokowi juga menyiapkan rumah sakit khusus corona di Pulau Galang dan rumah sakit darurat corona di Wisma Atlet.
(fey/age)