Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Minggu (19/7) kemarin. Mulai dari China murka soal rencana Inggris mengerahkan kapal induk ke Laut China Selatan hingga telegram rahasia virus corona. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
1. Kapal Induk Inggris Siap Gabung AS, China Marah Besar
China memperingatkan Inggris agar tidak mengerahkan kapal induk mereka ke perairan Indo Pasifik untuk bergabung bersama Amerika Serikat.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Beijing untuk London, Liu Xiao Ming merespons rencana Militer Inggris yang siap bergabung dengan AS dan Jepang di Indo Pasifik untuk melawan China. Inggris siap mengerahkan kapal induk HMS Queen Elizabeth ke perairan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah Brexit saya pikir Inggris masih ingin memainkan peran penting di dunia," kata Liu Xiao Ming kepada The Times Sabtu (18/7).
Liu mengatakan langkah tersebut sangat berbahaya, terutama setelah Inggris kini berdiri seorang diri usai berpisah dengan Uni Eropa.
"Itu bukan cara untuk memainkan peran penting," ujarnya seperti dikutip dari AFP.
2. China Gelar Tes Covid Massal Usai Kasus Baru di Xinjiang
China menggelar tes massal di Xinjiang, usai ditemukan kasus baru infeksi virus corona pada Sabtu (18/7) lalu. Kasus baru tersebut memunculkan kekhawatiran masyarakat di provinsi paling barat tersebut, dilansir dari AFP, Senin(20/7).
Munculnya kasus-kasus baru itu menggambarkan kesulitan yang dihadapi pemerintah China dalam memberantas penularan corona yang mulai muncul di pusat kota Wuhan akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Tes massal ini dilakukan setelah pihak berwenang membatasi sebagian besar penerbangan ke ibu kota Xinjiang, Urumqi serta menutup layanan kereta bawah tanah lokal dan angkutan umum.
3. Pesan Rahasia Covid-19 dari Lab China
Kementerian Luar Negeri AS membuka kabel diplomatik 2018 yang mencatat bahwa Institut Virologi Wuhan (IVW) di China, kekurangan teknisi dan penyelidik terlatih untuk mengoperasikan laboratorium dengan tingkat pengamanan tinggi.
Kawat diplomatik atau kabel diplomatik yang dimaksud adalah pesan rahasia yang dikomunikasikan dalam misi luar negeri dengan pemerintah.
Kawat diplomatik tersebut menguatkan dugaan AS terkait asal muasal virus corona (covid-19) dari laboratorium Wuhan, China.
Melansir CNN.com, Minggu (19/7), kawat diplomatik berusia dua tahun yang bocor pada awal tahun ini memberikan dugaan bahwa virus corona kemungkinan berasal dari laboratorium tersebut lalu menyebar ke banyak tempat.
Dugaan ini sebelumnya disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pertama, kawat diplomatik Januari 2018 yang diperoleh Washington Post menyebut ada hubungan antara WIV dengan University of Texas Medical Branch di Galveston. Informasinya, lembaga yang berbasis di AS itulah yang melatih teknisi untuk bekerja di WIV.
(ayp/ayp)