Kotak Hitam Pesawat Salah Tembak di Iran Dianalisis Prancis

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 19:50 WIB
People stand near the wreckage after a Ukrainian plane carrying 176 passengers crashed near Imam Khomeini airport in Tehran on January 8, 2020. - All 176 people on board a Ukrainian passenger plane were killed when it crashed shortly after taking off from Tehran on January 8, Iranian state media reported. State news agency IRNA said 167 passengers and nine crew members were on board the aircraft operated by Ukraine International Airlines. (Photo by ROHHOLLAH VADATI / ISNA / AFP)
Reruntuhan pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines korban salah tembak di pinggiran Teheran, Iran. (ROHHOLLAH VADATI / ISNA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Iran dilaporkan sudah mengirim kotak hitam pesawat Boeing 737-800 maskapai Ukraine International Airlines yang ditembak jatuh dengan rudal akibat salah sasaran pada 8 Januari lalu, dan mulai dianalisis di Prancis.

Seperti dilansir Middle East Monitor, Senin (20/7), Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan kotak hitam itu dikirim ke Prancis untuk dianalisis pada Jumat pekan lalu.

"Kota hitam sudah dikirim ke Paris oleh pejabat Badan Penerbangan Sipil dan hakim," kata Wakil Menteri Luar Negeri urusan hukum Iran, Mohsen Baharvand, seperti dikutip kantor berita semi resmi Iran, ILNA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baharvand menyatakan Prancis akan mulai mengolah data di kotak hitam itu mulai hari ini. Dia memuji Prancis bersedia kerja sama dengan utusan yang dikirim Iran.

Kotak hitam itu akan dianalisis oleh Biro Penyelidikan dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil Prancis (BEA). Badan itu dikenal sebagai lembaga paling mumpuni dalam hal membaca alat perekam data penerbangan ketika terjadi insiden.

Mereka bakal membedah alat perekam percakapan kokpit dan data penerbangan.

Insiden itu terjadi ketika Iran tengah menggelar serangan balasan menggunakan peluru kendali ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.

Serangan itu adalah balasan setelah AS membunuh komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, menggunakan pesawat nirawak saat dia tiba di bandara Irak.

Operator rudal di Bandara Teheran mendapat perintah menembak pesawat itu karena dikira jet tempur AS. Kendati sempat membantah, tiga hari kemudian angkatan bersenjata Iran akhirnya mengakui jika pasukannya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu.

Menurut laporan lembaga penerbangan sipil Iran, insiden itu terjadi karena kekeliruan sistem radar dan miskomunikasi antara operator rudal dan atasan.

Sebanyak 176 awak dan penumpang pesawat meninggal dalam kejadian itu. Sebagian besar penumpang adalah warga Kanada-Iran dan Ukraina.

(middle east monitor/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER