Popularitas Menurun, Trump Kembali Gelar Briefing Covid-19

Associated Press | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2020 17:37 WIB
Presiden AS, Donald Trump, diperkirakan akan menggunakan taklimat Covid-19 sebagai panggung untuk mencari dukungan politik menjelang pilpres.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (AP/Patrick Semansky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sepekan setelah perombakan tim kampanye, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana kembali menggelar taklimat Covid-19 mulai hari ini untuk melaporkan perkembangan kasus virus corona terkini.

Diduga hal itu dilakukan Trump sebagai upaya politik untuk mendongkrak popularitas ketika hasil jajak pendapatnya terus melorot.

Penasihat Trump menekankan agar presiden mendahulukan agenda publik untuk mendongkrak hasil jajak pendapat yang semakin tertinggal dari calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ini cara yang bagus untuk menyampaikan informasi kepada publik," kata Trump kepada wartawan di Kantor Oval, Gedung Putih, Washington D.C.

Trump juga berharap dapat membahas tentang perkembangan vaksin dan pengobatan. Trump mengadakan briefing Covid-19 terakhir di Gedung Putih yakni pada akhir April.

Saat itu dia mencetuskan ide kontroversial yakni menyuntikkan cairan disinfektan ke tubuh untuk membantu mengobati virus corona. Trump lantas memutuskan menghentikan kegiatan itu dengan dalih kebijakannya soal penanganan pandemi Covid-19 kerap dikritik secara tajam, bahkan oleh para pewarta yang meliput di Gedung Putih. 

Para staf Gedung Putih mengatakan format, tempat, dan frekuensi penampilan Trump dalam briefing mendatang masih digodok. Belum dijelaskan secara rinci apakah Trump akan berbagi panggung dengan pembicara lain, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, serta para pakar kesehatan seperti Deborah Birx atau Anthony Fauci.

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Matthews, mengatakan Trump akan menggunakan briefing itu "untuk berbicara langsung kepada warga Amerika tentang tanggapan pemerintah federal mengenai virus corona dan masalah terkait lainnya".

Dilansir Associated Press, Selasa (21/7), alih-alih memperjuangkan pemulihan ekonomi, para penasihat Trump selama berbulan-bulan telah mendorong presiden untuk tetap bersikap rendah hati dalam menanggapi isu virus corona.

Para penasihat Trump berpandangan bahwa presiden membutuhkan cara lain untuk menggaet perhatian calon pemilih. Biasanya, sebagian besar pendukung Trump melakukan demonstrasi, tetapi hal itu terhenti karena wabah virus corona.

Dalam beberapa hari terakhir, Trump menyuarakan rasa frustrasi karena tidak dapat menggelar kampanye terbuka. Dia juga menyalahkan gubernur dari Partai Demokrat di sejumlah negara bagian karena memberlakukan pembatasan pada pertemuan besar.

"Saya ingin keluar dan melakukan kampanye secepat mungkin," kata Trump pada Sabtu pekan lalu melalui telepon dengan para pendukungnya di Michigan.

"Antara Covid dan pembatasan (yang diberlakukan oleh) gubernur Anda, itu benar-benar membuat (situasi saya) sangat sulit, tapi pada akhirnya kami akan (kampanye) ke sana. Tapi sementara itu, kami melakukan (kampanye) melalui telepon," tambah Trump.

Infografis Para Kandidat Pilpres AS 2020

Bahkan meski gubernur-gubernur dari Partai Republik bersedia mencabut pembatasan, penasihat kampanye Trump khawatir infeksi virus akan melonjak dan dapat menghalangi para pendukung untuk menghadiri pertemuan rapat umum.

Pilpres AS direncanakan digelar pada November mendatang. Sampai saat ini proses pemungutan masih diperdebatkan terkait isu kesehatan di tengah pandemi Covid-19. 

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER