Trump Sebut Tingkat Kematian Corona AS Terendah di Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2020 18:52 WIB
Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat memiliki tingkat kematian akibat virus corona terendah di dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (AP/Alex Brandon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat memiliki tingkat kematian akibat virus corona terendah di dunia.
 
Hal itu disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Minggu (19/7).

"Saya dengar kami memiliki tingkat kematian (Covid-19) paling rendah, mungkin paling rendah di dunia," kata Trump kepada pembawa acara Fox News Sunday, Chris Wallace.

 
Dia kemudian meminta angka tersebut kepada Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, yang tidak ada di depan kamera. "Apakah Anda memiliki (angka) pastinya? Saya dengar kami memiliki tingkat kematian terbaik," ujarnya seperti dikutip dari CNN.
 
Kemudian McEnany memberikan Trump selembar kertas. Trump pun menunjukkannya kepada Wallace. "Urutan pertama tingkat kematian terendah".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama berapa lama Trump menyerang Wallace yang menurutnya telah melaporkan 'berita palsu'.
 

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian


"Anda bilang kami memiliki tingkat kematian terburuk di dunia, kami memiliki (angka kematian) terbaik," kata Trump.
 
Namun berdasarkan data, AS merupakan negara dengan salah satu tingkat kematian tertinggi akibat virus corona di dunia.

Bahkan AS menjadi negara terburuk dari beberapa negara yang terdampak paling parah seperti Brasil, Meksiko, dan Rusia, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University.
 
Amerika Serikat menempati urutan ke-8 dalam total kematian akibat Covid-19 per 100 ribu orang. Posisi AS masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara Eropa dan Chili. Namun jumlahnya lebih tinggi dari negara Amerika Selatan dan Asia yang terdampak paling parah.
 


Menurut Wallace, data yang ditunjukkan Trump hanya jumlah kematian terkonfirmasi di suatu negara dibagi dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi. Ini menjadi masalah, karena sangat bergantung pada seberapa banyak pengujian yang dilakukan di suatu negara.
 
Sebuah negara yang secara konsisten menguji populasi umum akan memiliki tingkat fatalitas kasus yang sangat rendah. Sementara negara yang hanya menguji orang sakit di rumah sakit akan memiliki fatalitas atau tingkat kematian yang sangat tinggi.
 
Meskipun demikian, menurut Johns Hopkins, AS berada di peringkat 60 teratas sebagai negara dengan angka kematian tertinggi, hampir sama dengan Brasil dan Peru. Bahkan lebih buruk dari belasan negara lain.

 
Dengan kata lain, pernyataan Trump yang mengatakan bahwa AS memiliki angka kematian "terbaik" tidaklah benar.
 
AS terpapar parah wabah virus corona paling mematikan di dunia, dengan lebih dari 3,7 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 140 ribu kematian.
 
Bahkan ketika semua negara bagian berusaha untuk membuka kembali wilayahnya, Trump justru menolak kewajiban mengenakan masker setidaknya hingga wawancara dengan Fox News Sunday.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER