Australia melaporkan rekor infeksi harian virus corona pada Rabu (22/7) sebanyak 484 kasus dari negara bagian Victoria, dengan total 502 kasus di seluruh negeri. Jumlah ini merupakan kasus tertinggi sejak Australia mengonfirmasi infeksi pertama Covid-19 dalam empat bulan terakhir.
Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews mengumumkan 484 kasus baru dan tambahan dua kematian yakni dua orang lansia berusia 90-an tahun. Dengan begitu saat in ada lebih dari 3.408 kasus corona aktif dan 44 kematian di Victoria.
Mengutip AFP, rekor kasus harian Covid-19 di Australia sebelumnya sebanyak 459 pada 28 Maret lalu. Saat ini sekitar 3.305 kasus berada di Melbourne dan Mitchell Shire, dan 103 lainnya di sejumlah kota di Victoria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sepekan terakhir, kasus corona di Victoria juga meningkat. Pada 21 Juli sebanyak 374 kasus, 17 Juli dengan 428 kasus. Dalam dua pekan sejak diberlakukan lockdown, Victoria beberapa kali juga mencatat rekor kasus harian sebanyak 217, 363, dan 275.
Australia hingga saat ini memiliki 12.894 kasus corona dengan 128 kematian. Negeri Kanguru memiliki 4.221 kasus aktif.
New South Wales sebagai negara bagian terdekat Victoria pada Rabu melaporkan 16 kasus baru. Sementara Queensland dan Australia Selatan masing-masing mencatat satu kasus baru.
Andrews meminta orang yang sakit untuk melakukan karantina mandiri. Menurutnya saat ini sekitar sembilan dari 10 orang tidak melakukan isolasi mandiri saat sudah mengikuti pengetesan virus. Lebih dari setengah bahkan tidak mengisolasi diri saat mereka telah dites dan belum mendapatkan hasilnya.
"Tentu saja kita berada pada fase yang sangat, sangat menantang dari pandemi ini. Kami tidak bisa berharap angkanya akan turun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Brett Sutton.
"Saya pikir itu akan menjadi tantangan yang lebih besar di masa depan. Itu artinya kita akan melihat 500-600 kasus per hari. Saya benar-benar tidak ingin sampai menyentuh angka tersebut."
![]() Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Pemerintah negara bagian Victoria mengharuskan warga Melbourne untuk mengenakan masker saat berada di ruang publik. Aturan tersebut menjadikan Melbourne sebagai kota pertama di Australia yang mengharuskan penggunaan masker untuk memperlambat penyebaran virus corona.
"Masker bisa memberikan imbas, tetapi harus saya perjelas, mengenakan masker berbeda dengan mendapatkan vaksin," ujarnya.
Ucapan tersebut mengacu pada analisis yang menunjukkan hampir sembilan dari 10 orang yang didiagnosa terinfeksi virus selama dua pekan tidak mengisolasi diri
Studi mengenai penyebaran virus corona di Melbourne rencananya pekan ini akan dirilis. Studi tersebut akan menampilkan kemungkinan adanya pelanggaran pengendalian infeksi di antara tamu dan pekerja hotel yang digunakan untuk mengkarantina orang yang kembali dari luar negeri.
Lonjakan kasus baru corona ini muncul ketika Australia mulai melonggarkan serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan dan memulai kehidupan new normal. Adanya lonjakan kasus baru corona di Melbourne membuat pemerintah Victoria kembali memberlakukan lockdown hingga akhir Juli mendatang.
Supermarket dan pasar kembali menerapkan batas pembelian barang kebutuhan pokok demi mencegah kelangkaan di tengah risiko serbuan para warga yang khawatir terhadap ancaman gelombang kedua virus atau panic buying.
Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian menggambarkan gelombang kedua corona dalam beberapa pekan ke depan memasuki masa kritis.
(afp/evn)