Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi memastikan Presiden Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih jika kalah dalam pemilihan presiden November mendatang.
Pelosi dalam wawancara mengatakan Trump akan meninggalkan kantor presiden pada Januari, terlepas dari apakah ia menerima hasil pilpres itu atau tidak.
"Hanya karena dia tidak ingin pergi dari Gedung Putih, bukan berarti kita tidak akan menggelar upacara pelantikan untuk melantik presiden AS terpilih," ujarnya, Senin (20/7) seperti dikutip dari CNBC.
Komentar Pelosi muncul sehari setelah siaran wawancara Trump dengan Fox News. Saat itu, wartawan Chris Wallace bertanya kepada Trump apakah dia akan menerima hasil pemilihan presiden.
"Saya harus melihat (hasilnya) terlebih dahulu. Tidak, saya tidak hanya akan mengatakan iya dan tidak," kata Trump.
Trump juga menentang ide pengumpulan suara melalui mail-in voting di sejumlah negara bagian untuk membatasi penyebaran virus corona. Dalam wawancara yang sama, Trump mengklaim tanpa bukti bahwa pemungutan suara melalui mail-in voting akan mencurangi pemilihan presiden.
Trump mengatakan kepada Wallace bahwa jajak pendapat publik yang dilakukan Fox dan lainnya yang menunjukkan bahwa dia berada di bawah Joe Biden sebagai jajak pendapat "palsu".
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam wawancara di "The Daily Show with Trevor Noah" mengatakan perhatian terbesarnya adalah memastikan proses pemilihan presiden berlangsung adil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Trump menolak meninggalkan Gedung Putih apabila dia menang. Dia meramalkan bahwa para pemimpin militer akan memastikan Trump akan angkat kaki.
"Saya benar-benar yakin bahwa mereka akan mengawalnya (Trump) dari Gedung Putih dengan pengawalan yang hebat," kata Biden.