Erdogan dan Ribuan Jemaah Hadiri Salat Jumat di Hagia Sophia

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2020 17:10 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dam ribuan jemaah menghadiri salat Jumat perdana di Hagia Sophia setelah situs warisan dunia itu berubah fungsi.
Salat Jumat pertama di Hagia Sophia setelah 86 tahun diterapkan dengan protokol social distancing.(AP/Yasin Akgul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat menghadiri salat Jumat perdana di Hagia Sophia, salah satu situs bersejarah dunia yang kembali diubah menjadi masjid sejak dua pekan terakhir.

Erdogan tampak duduk di saf depan mendengarkan khutbah jelang pelaksanaan salat Jumat.

Dalam siaran langsung yang disiarkan Anadolu, ribuan jemaah disebut memenuhi ruangan dalam hingga mengular ke halaman luar Hagia Sophia. Aturan menjaga jarak antar jemaah diterapkan sesuai protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya 20 ribu pasukan keamanan dikerahkan Turki untuk mengamankan gelaran salat Jumat hari ini.

Erdogan memutuskan mengubah kembali fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai masjid pada 10 Juli lalu setelah pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah situs bersejarah itu menjadi museum.

Turkey's President Recep Tayyip Erdogan, accompanied by his wife Emine, poses for photographs as he visits the Byzantine-era Hagia Sophia, in the historic Sultanahmet district of Istanbul, Thursday, July 23, 2020, a day before the first Muslim prayers in the monument in 86 years following its conversion back into a mosque. The conversion of the edifice, once the most important church of Christendom and the Presiden Erdogan dan istrinya ketika mengunjungi Hagia Sophia pada Kamis (23/7), sehari sebelum salat Jumat perdana. (AP)

Sejumlah pemimpin dunia kecewa dengan keputusan Erdogan tersebut, salah satunya Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Beberapa pihak seperti UNESCO, Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

Meski sempat diprotes dunia, namun Erdogan mantap dengan keputusannya. Ia menyebut keputusan ada di tangannya mengingat Hagia Sophia, bangunan yang awalnya merupakan katedral itu, merupakan hak kedaulatan Turki

Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, berjanji bahwa Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk dikunjungi wisatawan seluruh agama.

Kalin juga berjanji bahwa pemerintah Turki tidak akan "merusak lukisan dinding, ikon, dan arsitektur" bangunan bersejarah itu.

Mosaik Bizantium, yang selama ini ditutup selama berabad-abad ketika Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid di Kekaisaran Ottoman, akan ditutup dengan tirai selama waktu salat. Hal itu dilakukan karena Islam melarang representasi figuratif.

"Tidak ada satu paku pun yang akan menancap bangunan," kata Kalin seperti dikutip AFP.

(anadolu/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER