Vietnam memutuskan untuk memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) di sejumlah area di kota Buon Ma Thuot, provinsi Daklak mulai Senin (3/8) setelah muncul laporan kasus virus corona. Hingga Minggu (2/8) diketahui ada tiga kasus Covid-19 di sana.
Menteri Kesehatan Vietnam, Ban Me Thought mengatakan ketiga orang yang positif terinfeksi di Daklak baru kembali dari Danang, pusat penyebaran virus corona.
Sekitar 7.000 orang di Daklak akan dikarantina, termasuk 157 diantaranya berada di fasilitas karantina, dan 67 di pusat medis
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat diharuskan untuk tetap tinggal di rumah dan hanya keluar untuk keperluan membeli makanan, obat-obatan, atau urusan penting lainnya.
Semua bisnis yang tidak menjual keperluan penting ditutup. Acara publik, termasuk pertemuan keagamaan juga dilarang selama dua pekan ke depan.
Mengutip Voice of Vietnam, pemerintah lokal mulai mengunci empat jalan di Buon Ma Thuot. Sejauh ini ada empat kamp karantina pasien Covid-19 yang didirikan di Daklak untuk merawat ratusan orang.
Sejak melaporkan satu kasus baru di Danang akibat penularan lokal pada 25 Juli lalu, hingga kini Vietnam mendapat laporan penambahan kasus baru.
Dua kasus Covid-19 dilaporkan ditemui di Hanoi. Keduanya diketahui baru kembali dari Danang.
Selama sepekan terakhir diketahui ada 205 orang yang dinyatakan terinfeksi virus corona, 30 diantaranya merupakan kasus impor, enam dari transmisi lokal, dan sisanya dari klaster rumah sakit Danang. Hingg saat ini ada 621 kasus Covid-19 di Vietnam.
Angka kematian akibat virus corona sejauh ini berjumlah enam pasien. Kematian pertama dilaporkan terjadi pada Jumat (31/7) lalu.
Danang merupakan kawasan yang mulai populer di kalangan wisatawan dan mulai dipadati pelancong lokal sejak Vietnam mencabut kebijakan lockdown beberapa waktu lalu.
Vietnam merupakan salah satu negara yang berhasil meredam penyebaran virus corona dan sempat berhasil mengatasi pandemi tanpa ada laporan kematian hingga akhir Juli lalu.
Pemerintah Vietnam aktif melacak penyebaran virus secara masif meski tak memiliki banyak anggaran dan sistem kesehatan masyarakat yang kuat. Mereka langsung mendata warganya yang berpotensi kontak langsung dengan virus corona.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendata orang-orang di lingkar dua, tiga, dan empat yang memiliki kontak dengan kasus. Mereka kemudian mendapat pengawasan ketat.
(evn/dea)