Dua warga negara Filipina dilaporkan tewas dalam ledakan di Beirut, Libanon. Kedutaan Besar Filipina di Beirut mengatakan delapan warga Filipina lainnya menderita luka-luka dan satu orang kritis namun tetap dalam kondisi stabil.
Dua orang yang terluka merupakan bagian dari 13 pelaut Filipina yang kapalnya mendarat "sekitar 400 meter dari zona ledakan, sementara 11 orang lainnya dilaporkan hilang.
Kedutaan Filipina mengatakan pihaknya sedang bekerja bersama pihak berwenang setempat untuk mencari dan memastikan keselamatan warga negaranya.
"Filipina menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kepada Pemerintah Libanon beserta semua warga, terutama bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa tragis ini," ujar Departemen Luar Negeri Filipina dilansir dari CNN, Rabu (5/8).
![]() |
Sebelumnya dilaporkan terjadi dua ledakan besar yang mengguncang pesisir Beirut pada pukul 18.02, Selasa (4/8) waktu setempat.
Presiden Libanon, Michael Aoun mengatakan ledakan itu berasal dari sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aoun mengatakan ribuan ton amonium nitrat itu tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun.
Ia menganggap penyimpanan amonium nitrat dalam gudang tersebut "tidak dapat diterima" dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Aoun bersumpah akan menjatuhkan "sanksi terberat" terhadap pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menetapkan status darurat nasional selama dua pekan terkait insiden di ibu kota ini.
Palang Merah Libanon melaporkan hingga kini korban tewas mencapai lebih dari 100 orang dan 4.000 orang lainnya terluka.