KRI Sultan Hasanuddin Selamat dari Ledakan Libanon

CNN Indonesia
Jumat, 07 Agu 2020 16:18 WIB
KRI Sultan Hasanuddin-366, selamat dari ledakan di Beirut, Libanon, karena saat kejadian tengah berlayar di Turki.
Titik pusat ledakan di pelabuhan Beirut, Libanon. (AP/Bilal Hussein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapal Angkatan Laut Indonesia, KRI Sultan Hasanuddin-366, selamat dari ledakan di Pelabuhan Beirut, Libanon, pada Selasa (4/8), karena saat kejadian tengah berlayar di Turki.

Petugas Humas KRI Sultan Hasanuddin, Didie Putri, mengatakan KRI Sultan Hasanuddin saat itu sedang melaksanakan latihan bilateral dengan Angkatan Laut Turki.

KRI Sultan Hasanuddin-366 dikirim karena sedang melaksanakan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon. KRI Hasanuddin berada di perairan Libanon bersama kapal perang dari negara lain dalam rangka Maritime Task Force (MTF) United Nations Interim Force (UNIFIL) atau Pasukan Sementara PBB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat dari kejadian tersebut, KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan latihan bilateral dengan Angkatan Laut Turki sebelum kembali ke daerah operasi AMO sebagai duta bangsa dalam misi UNIFIL di Perairan Mediterania," kata Didie dalam keterangan tertulis, Jumat (7/8).

Saat ledakan tersebut, KRI Sultan Hasanuddin-366 membawa 119 prajurit dikomandani Letkol Laut (P) Ludfy hendak meninggalkan pangkalan militer di Mersin Turki, tidak jauh dari Pelabuhan Beirut yang menjadi titik pusat ledakan.

Ledakan dashyat di Libanon terjadi pada Selasa (4/8) petang waktu setempat. Pemerintah Libanon menetapkan pejabat pelabuhan Kota Beirut sebagai tahanan rumah atas kejadian ledakan tersebut.

Dari hasil investigasi otoritas setempat, diduga ledakan bersumber dari 2.750 ton amonium nitrat yang telah tersimpan di salah satu gudang pelabuhan selama enam tahun.

Hingga hari ini, tercatat 137 orang korban meninggal akibat ledakan tersebut. Kementerian Kesehatan Libanon menyatakan 5.000 orang luka-luka akibat kejadian itu.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud, menyatakan jumlah kerugian akibat ledakan ditaksir mencapai Rp217.5 triliun. Sebanyak 300 ribu penduduk Beirut kehilangan tempat tinggal akibat rusak terkena dampak ledakan.

Infografis Fakta di Balik Ledakan Besar di Libanon
(mel/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER