
Lebih dari 60 orang dilaporkan masih dalam pencarian setelah ledakan dahsyat di Beirut, Libanon (4/8). Jumlah korban tewas dikonfirmasi terus bertambah mencapai 154 orang hingga Sabtu (8/8).
Pemerintah Libanon menduga ledakan itu disebabkan timbunan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan sejak 2013 tanpa pengamanan memadai.