
Satu-satunya perbatasan Gaza dan Mesir kembali dibuka setelah berbulan-bulan ditutup karena pandemi Covid-19. Ratusan warga Gaza langsung memenuhi ruang tunggu, bersiap menuju Mesir.
Perbatasan Rafah dibuka pada Selasa (11/8) selama 72 jam. Warga yang diperbolehkan melintas hanya yang memegang paspor, izin tinggal, atau kebutuhan medis darurat. Namun, mereka yang membutuhkan bantuan medis darurat pun ketakutan tertular virus di Mesir.
Blokade yang diberlakukan Israel di Gaza sejak 2007 sebenarnya melindungi Gaza dari virus corona. Di sisi lain, kondisi ekonomi dan perawatan kesehatan yang buruk karena blokade, membuat Gaza rentan terhadap virus.
Sejak pandemi, Hamas memperketat keamanan dan menutup perbatasan. Siapa pun yang kembali dari Mesir akan ditempatkan di fasilitas karantina khusus selama tiga minggu Polisi, dokter, dan perawat ditempatkan di Rafah untuk menampung para pengungsi yang kembali.