BPOM AS Setuju Terapi Plasma Darah, Bantah Ditekan Trump

CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2020 11:01 WIB
BPOM AS (FDA) menyetujui penggunaan plasma darah untuk pasien Covid-19, dan membantah mendapat tekanan dari Presiden Donald Trump.
Ilustrasi plasma darah. BPOM AS (FDA) menyetujui penggunaan plasma darah untuk pasien Covid-19, dan membantah mendapat tekanan dari Presiden Donald Trump. (istockphoto/choja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Dr. Stephen Hahn, menyatakan menyetujui penggunaan plasma darah untuk pasien virus corona (Covid-19), tetapi membantah mendapat tekanan dari Presiden AS, Donald Trump.

Seperti dilansir CNN, Senin (24/8), Hahn menyatakan keputusan itu diambil karena berdasarkan hasil data penelitian menunjukkan metode itu dinilai berdampak positif.

"Dari penilaian para pakar dan ahli di FDA, dari sejumlah data penelitian yang diterbitkan, para peneliti itu menyimpulkan bahwa plasma darah aman dan cukup manjur, sehingga memenuhi kriteria untuk penggunaan secara darurat," kata Hahn.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, status penggunaan darurat berbeda dengan membolehkan secara umum. Sebab, cara itu hanya dilakukan hanya bagi orang-orang yang mau mencoba.

"Kami masih menunggu tambahan data. Kami sangat senang dengan hasil ini," ujar Hahn.

FDA menganjurkan para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan darah mereka dengan harapan protein yang membentuk sistem kekebalan tubuh mereka dalam memerangi infeksi bisa membantu pasien lain.

Menurut Hahn, sampai saat ini ada lebih dari 90 ribu penduduk AS yang bersedia mengikuti program donor, dan ada 70 ribu pasien virus corona yang mau mencoba terapi plasma.

Hahn membantah tuduhan ada tekanan dari Trump dan Gedung Putih supaya FDA mau menyetujui metode plasma darah. Sebab, dalam pidato di Gedung Putih pada Minggu kemarin, Trump mengklaim bahwa penerapan metode plasma darah sempat terhambat oleh masalah politik.

"Saya pikir memang ada hal yang menghambat, tetapi kami berhasil mengatasinya pada akhir pekan lalu," kata Trump.

Trump mengatakan sejumlah pakar di FDA dan Kementerian Kesehatan bisa melihat hal-hal melampaui pihak lain dan tidak terlampau risau.

"Ini pendapat saya, dan pendapat yang sangat kuat, yakni ada alasan politik," ujar Trump.

Trump mengklaim keputusan itu terlepas dari urusan politik.

Infografis Fakta-fakta Terapi Plasma Darah Obati Pasien Covid-19

"Ini tidak ada urusannya dengan politik. Hal ini berhubungan dengan hidup dan mati. Jadi kami sangat berkeras, dan kami mendapat jawaban dan tidak akan membiarkan mereka kesulitan karena setiap hari harus berurusan dengan nyawa. Berdasarkan data dan ilmu pengetahuan, FDA membuat keputusan secara mandiri bahwa metode ini aman dan efektif," ujar Trump.

Ada dugaan Trump mendesak penggunaan metode terapi plasma darah untuk pasien virus corona, karena nilai jajak pendapat terkait tingkat keterpilihan Trump dan calon wakil presiden, Mike Pence, terus berada di bawah lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris.

(cnn/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER