Pemerintah Rusia menyatakan klaim rumah sakit Jerman soal kondisi kesehatan aktivis oposisi Alexei Navalny (44) yang koma akibat diracun terlalu terburu-buru.
Seperti dilansir AFP, Rabu (26/8), juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan sampai saat ini belum ada kesimpulan apakah Navalny memang benar-benar diracun atau kondisi kesehatannya memburuk akibat masalah lain.
Menurut Peskov, sampai ada kesimpulan tentang kondisi Navalny, pemerintah Rusia tidak akan melakukan penyelidikan apapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Analisis medis dari dokter kami dan dokter Jerman sebenarnya sama, tetapi kesimpulannya berbeda. Kami tidak memahami mengapa rekan-rekan kami di terlalu terburu-buru. Zat yang diselidiki pun belum jelas," kata Peskov dalam jumpa pers di Moskow.
Peskov meyakini kondisi kesehatan Navalny memburuk karena faktor lain.
"Kami hanya setuju sebagian. Sepertinya ada faktor lain juga," kata Peskov.
Dari hasil analisis dokter di Omsk, Siberia, yang pertama menangani Navalny, mereka hanya menemukan sedikit kadar kolinesterase di tubuh Navalny. Keterangan itu berdasarkan pernyataan Kepala Toksikologi RS Omsk, Alexander Sabayev.
Dokter setempat menduga tubuh Navalny mengalami gangguan akibat kadar gula yang rendah. Mereka lantas memberikan penawar racun berupa atropin.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh dokter di Jerman yang saat ini merawat Navalny.
Kolinesterase secara umum dikenal untuk mengobati pengidap demensia. Zat itu juga ditemukan di pembasmi hama (pestisida) dan zat saraf untuk senjata kimia, seperti gas sarin dan Novichok.
Zat itu bisa memperlambat denyut jantung dan meracuni otak.
Navalny diduga diracun dalam perjalanan menggunakan pesawat dari kota Tomsk, Siberia, menuju Moskow. Menurut juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, rekannya hanya meminum segelas teh hangat di bandara sebelum terbang.
Navalny adalah salah satu tokoh yang kerap melontarkan kritik tajam kepada pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Dia menuduh pemerintah Rusia sarat korupsi dan menuntut pemilihan umum yang bebas, jujur dan adil.
Sepanjang sepak terjangnya, Navalny beberapa kali ditangkap. Dia bahkan pernah diculik dan dibuang ke Siberia.
(afp/ayp)