Kasus Corona Naik, Hamas Perpanjang Lockdown Jalur Gaza

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2020 12:34 WIB
Pemerintah Jalur Gaza, Palestina memperpanjang lockdown selama tiga hari karena kasus positif Covid-19 melonjak.
Ilustrasi anak-anak di Jalur Gaza. Pemerintah Jalur Gaza, Palestina memperpanjang lockdown selama tiga hari karena kasus positif Covid-19 melonjak. (AFP PHOTO / SAID KHATIB)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Jalur Gaza, Palestina, yang dipimpin Hamas menyatakan memperpanjang penguncian wilayah (lockdown) selama tiga hari karena kasus positif virus corona (Covid-19) melonjak.

"Kami menyampaikan perpanjangan lockdown dan jam malam selama 72 jam, dan akan memperketat pengawasan untuk menyelamatkan penduduk dan mengusut jejak virus, serta mengidentifikasi mereka yang tertular," kata Kepala Badan Keamanan Hamas, Tawfiq Abu Naim, seperti dilansir Associated Press, Kamis (27/8).

Departemen Kesehatan Jalur Gaza menyatakan sampai saat ini mencatat ada kenaikan 22 kasus positif Covid-19. Korban meninggal tercatat mencapai tiga orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaza yang dihuni dua juta penduduk berada dalam kondisi sulit akibat blokade di perbatasan yang dilakukan Mesir dan Israel.

Kemarin pemerintah Gaza menyatakan memberlakukan lockdown selama 48 jam.

"Kemungkinan kami harus menutup sejumlah kawasan atau mengunci para penduduk di rumah untuk melindungi mereka," kata Naim.

Hamas hanya membolehkan apotek dan penjual makanan tetap buka.

Direktur Departemen Kesehatan Gaza, Yousef Abu el-Rish, menyatakan jika penduduk dibiarkan beraktivitas, maka diperkirakan akan ada lebih dari 2.000 orang yang terinfeksi virus corona.

"Jika angka yang didapat lebih kecil, maka kemungkinan besar kami masih bisa menanganinya," kata Yousef.

Selama ini, pasien positif Covid-19 di Jalur Gaza adalah mereka yang kembali dari perjalanan ke luar Gaza.

Saat ini tercatat hanya ada sekitar 100 ventilator di Jalur Gaza, dan setengahnya sudah digunakan. Padahal, alat itu menjadi salah satu yang diandalkan untuk membantu pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas.

(associated press/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER